Maitua

intan elsa lantika
Chapter #6

Telepon Pertama

Setelah dengan lantangnya aku menolak Ferdi, mama langsung mendiamkan ku. Aku maklum sekali kenapa mama diam. Karena memang tidak seharusnya aku menolak terang-terangan di depan Ferdi dan ibunya. Tapi mau bagaimana lagi, aku benar-benar tidak mau menggantungkan hubungan.

Aku rasa hal ini terjadi pun juga karena egoisnya orang-orang tua yang mengatur perjodohan tanpa menanyakan pendapat ku terlebih dahulu, aku merasa mereka hanya ingin menata masa depan ku sesuai dengan yang mereka mau, bukan dengan apa yang aku cita-citakan. Jadi aku tidak ambil pusing, apalagi merasa bersalah akan tindakan ku yang lantang menolak Ferdi.

Pagi ini aku bangun dengan perasaan biasa saja, aku tidak menganggap terlalu serius peristiwa semalam. Tapi aku teringat semalam aku mengirim pesan pada Andreas.

"Andreas apa kabar?" ucap ku sambil mencari hp.

Aku mengambil hp yang ku letakkan di atas meja, lalu dengan rasa penasaran aku mengecek apakah ada balasan dari Andreas atau tidak.

"Dua panggilan tak terjawab?" ucap ku kegirangan.

Aku harus apa sekarang? Aku benar-benar tidak tau bagaimana cara meminta Andreas untuk membantu ku agar terselamatkan dari masalah perjodohan ini.

"Telpon aja kali ya?" ucap ku berbicara sendiri.

Aku memencet tombol panggil dan telepon tersambung.

"Halo, Assalamu'alaikum," ucap Andreas dengan suara tegas dan beratnya.

Aku memejamkan mata mendengar suara yang sangat aku hapal saat ia mengatakan Assalamu'alaikum.

"Wa'alaikumsalam," jawab ku lembut.

"Ini bang Andreas ya?" lanjut ku.

"Iya, kok bisa tau ini nomor abang?" tanya Andreas.

"Lihat di Facebook," jawab ku singkat.

"Akhirnya nyariin juga," ucap Andreas pelan.

"Ha? Apa?" tanya memastikan kembali ucapannya.

"Nggak apa-apa!" jawab Andreas.

Aku mengernyit karena bingung mau membahas apa. Aku merasa agak salah tingkah dan merasa gugup, takut jika Andreas sudah tidak tertarik pada ku.

"Semalam kamu salah kirim sms ya?" tanya Andreas.

"Ha? sms apa?" jawab ku pura-pura tidak tau.

"Masa nggak tau?" tanya Andreas lagi.

"Beneran aku nggak tau!" jawab ku.

"Coba cek hpnya lagi" perintah Andreas.

Lihat selengkapnya