"Kenapa udah di Pekanbaru aja?" suara dari dalam telepon terdengar garang dan sepertinya sangat marah.
"Aku mau lamar kerja!" jawab ku berusaha tetap tenang.
"Kan udah aku bilang, mau ada urusan apapun bilang sama aku! Kalau sekedar mau cari kerja, dibelakang rumah aku ada Puskesmas! Biar aku yang urus masuk kerja di sana!" jawabnya dengan suara yang lebih keras lagi.
"Aku juga butuh pengalaman dan gaji! Jadi aku mau kerja di rumah sakit swasta aja!" jawab ku lantang.
"Trus berangkat ke Pekanbaru kenapa nggak tanya aku dulu? Kan udah aku bilang mau kemana pun biar aku yang antar!" ujarnya membentak.
"Bang Andra! Aku di Pekanbaru nginap di rumah kakak ipar aku! Aku berangkat ke sini juga bareng mama, nggak aneh-aneh! Biasa aja kali! Nggak usah ngebentak!" jawab ku tegas.
"Ribet banget sih ni cowok!" gumam ku sambil menjauhkan handphone dari mulut ku.
"Aku cuma mau jagain kamu!" jawab Andra dengan nada yang masih tinggi.
"Aku udah gede! Nggak perlu dijagain! Udah dewasa! Udah punya KTP! Udah tau yang baik dan buruk! Udah bisa ambil keputusan sendiri!" jawab ku mulai kesal.
"Hah! Kalau kayak gini, nggak cocok kamu jadi istri! Nggak nurut! Nggak usah aja kita ya!" ujar Andra dengan lantang.
"Ya udah," jawab ku singkat.
"Oke! Aku nggak jadi mau jadiin kamu istri!" ujar Andra lagi dengan suara yang sangat garang dan geram.
Telepon langsung ia matikan, aku hanya terdiam bingung sambil menatap layar handphone ku, heran kenapa dia jadi semarah itu?
"Sumbu pendek ni orang! Mudah banget meledak, nggak cocok juga ah, jadi suami!" ujar ku bicara sendiri.
Aku yang sedari kecil terbiasa mandiri dan tidak pernah dapat princess treatment sepertinya memang tidak akan cocok dengan laki-laki yang terlalu mengekang. Aku memiliki kebebasan ku sendiri, aku sudah terbiasa mengambil keputusan untuk hidup ku sendiri, jadi aku merasa tidak ada yang salah dengan aku pergi ke Pekanbaru untuk mencari kerja.
Aku kembali masuk ke dalam rumah dan menyusun berkas-berkas yang akan ku serahkan pada kakak ipar ku, agar bisa di bantu daftarkan kerja di rumah sakit milik temannya.