“Apa jadwalku hari ini, Sein?”
“Kosong, Nona.”
Aku memejamkan mata sejenak, kemudian merenggangkan tubuh yang kelewat pegal. Sudah 5 jam aku duduk di kantorku hanya untuk menandatangani bermacam berkas lalu membubuhi stempel tanda disetujui atau tidak. Kugerakkan tangan yang hampir kebas, kemudian berdiri. Melakukan sedikit peregangan mungkin ide yang bagus.
“Sudah setahun sejak perang ya…” Ucap Sein, yang melihatku melakukan peregangan.
“Maksudmu?”
“Ya, maksudku… Kita ini dulu prajurit kan? Bahkan kita aktif bergerak di garis depan. Namun setelah menjadi pemangku kepentingan yang mengurus segala tetek bengek pemerintahan hanya dari dalam kantor berukuran 5x5 meter persegi ini, kita sudah jarang menggunakan fisik tubuh kita.” Jelas Sein panjang lebar. Aku hanya terkekeh pelan.
“Panjang sekali penjelasanmu, sudah capek mengatakan ya Nona baiklah Nona sepanjang hari?” Komentarku sambil mengusap keringat yang ada di dahi.
“Kita memang sibuk akhir-akhir ini, atau mungkin selanjutnya akan begini. Hahaha…” Tawa Sein, sambil mengurut betisnya yang mungkin keram. Tentu saja, sepanjang waktu ia memakai high heels 3 cm tanpa boleh melepasnya, kode etik.
Aku kembali duduk di kursiku, menyandarkan punggungku pada sandarannya. Terbayang kejadian beberapa waktu ke belakang.
Seminggu sudah sejak kejadian di rumah sakit itu terjadi. Setelah kejadian itu banyak laporan yang datang padaku, yang memaksa untuk segera direalisasikan. Penuntutan ganti rugi dari para demonstran, permintaan bantuan lanjutan untuk para keluarga demonstran, permintaan ganti rugi materil akibat demonstrasi yang sudah terjadi, pembangunan daerah-daerah yang terdampak demonstrasi… sebentar. Bukannya pembangunan fasilitas umum itu bagian yang diatur Bidang Tata Usaha? Ah, kalau nanti semua kerusuhan ini selesai, akan kuajukan pembagian tugas tetap per bidang di negeri ini, saat Majlis Tahunan.
Kabinet ini masih terlalu prematur untuk disebut ‘kabinet’. Karena baru dibentuk setahun yang lalu, banyak pembaruan dan aturan yang baru dibuat. Mengakibatkan masih kacaunya fungsi beberapa badan.
Di Kabinet Semesta, hanya ada 3 bidang besar yang menaungi banyak badan. Yaitu Bidang Keamanan dan Pertahanan, Bidang Sosial,lalu Bidang SDM. Saat aku bertanya bagaimana bisa sumber daya manusia beda bidang dengan bidang sosial? Saat itu Master berkata, ‘Aku hanya memilih bidang yang menurutku sesuai dengan kalian, pembagian badannya akan kita urus kemudian. Segala hal perlu di coba, ini kabinet pertama di negeri ini. Jika ada kekacauan terjadi, kita pikirkan nanti. Yang patah tumbuh, yang hilang kan berganti!’ Ucap Master menggebu-gebu saat itu, aku hanya mengangguk-angguk, mengiyakan.