Blurb
Makan siang bersama adalah tradisi sekaligus tragedi di keluarga ini. Masa kecil Fidella sangat indah dan kompetitif ketika harus berhadapan dengan meja makan setiap hari Minggu di jam makan siang. Ibu akan mengabulkan permintaan semua orang ketika ada salah satu yang mampu menebak satu saja menu makan siang hanya dengan mengandalkan indera penciuman.
Belum ada yang mampu memenangkannya, hingga suatu siang di hari Minggu seperti biasanya, Ibu berusaha menjodohkan Fidella dengan seorang lelaki yang tidak dikenalnya. Fidella yang tidak ingin menikah seumur hidupnya mulai tertekan dengan kemauan Ibu yang terus saja mengenalkannya dengan lelaki. Fidella meninggalkan rumah dan tidak pernah pulang.
Tiga tahun kemudian, Fadil yang rindu akan keutuhan keluarganya, berupaya membujuk Fidella untuk pulang. Setelah 3 tahun tidak pernah bertatap muka, Fidella akhirnya luluh dan memutuskan pulang untuk kembali makan siang bersama keluarganya. Hari itu hari Minggu. Hari yang menjadi tradisi keluarga sontak berubah menjadi tragedi ketika tidak ada apa-apa yang terhidang di atas meja makan. Dapur pun berantakan, Ibu menghilang.