Makhluk Bego

M. Sadli Umasangaji
Chapter #11

FKMPI


 

Banyak orang akan datang dan pergi dari kehidupanku…

Demi waktu yang berputar…

Ku berdiri di tepi malam…

Menunggu sejuknya belaian embun…

Mengharap seuntai senyum sang pagi…

           

Malam itu saya mempersiapkan semuanya mulai dari pakaian, dan hal-hal lain yang akan saya bawa. Malam itu juga saya berputar-putar dari Ternate Digital Printing ke Dacomib Digital Printing, balik lagi ke Ternate Digital Printing, dan disela-selanya sambil mencari tempat percetakan yang lain. Saya sempat masuk ke Ternate Digital Printing tapi kata pria berambut kriting gondrong dan bercelana jeans sobek di lututnya bahwa tempat ini telah tutup. Tujuan saya untuk cari tempat percetakan untuk mencetak poster yang akan saya bawa besok. Akhirnya saya sadar kalau malam tempat percetakan tutup. Poster yang akan saya bawa juga pastinya tak bisa dicetak.

  Besoknya pagi-pagi sekali sekitar jam 5 tepatnya saya sudah bangun, saya mulai siap-siap. Saya mandi, pakai kemeja berwarna hitam dan celana jeans berwarna hitam, tak luput parfum menyemprot ke kemeja dan celana saya. Parfum yang baru kubeli semalam dengan beberapa keperluan lain, jiah pamer, hehehe.

Pagi sekitar jam 7, teman saya yang akan membantu sekaligus mengantar saya ke bandara, temanku itu Magfirsyah, Basten dan satunya lagi adik kelas kita Asril. Ya, bersyukur mereka datang ke rumah saya untuk membantu dan mengantar saya ke bandara. Akan lebih sulit lagi kalau saya ke bandara sendirian, huhuhu.

Setiba di bandara Babullah, saya ketemu dengan beberapa delegasi dari teman sekampus yang lain yang dari jurusan keperawatan dan kebidanan, Rizal Kadir dan Nurul Umaternate. Rizal Kadir merupakan Ketua Senat Mahasiswa, dan Nurul adalah Sekretaris I Senat Mahasiswa, dan saya adalah Sekretaris II Senat Mahasiswa. Kami bertiga adalah delegasi dari kampus kita dari masing-masing jurusan. Sebelum berangkat saya, Rizal dan Nurulbeberapa minggu yang lalu cukup sibuk untuk mempersiapkan beberapa keperluan untuk keberangkatan kita. Mulai dari bendera, plakat, sampai pada kemeja batik. Itu juga menyita waktu dan yang pasti juga menyita uang, hehehe. Tapi itulah yang perlu dipersiapkan. Ditengah-tengah kesibukan itu, saya ingat ketika kita makan di kantin kampus, rasa heran diperlihatkan oleh penjaga kantin itu, dia mengatakan jurusan gizi, jurusan kebidanan, dan jurusan keperawatan bersama-sama, hehehe. Mungkin cukup mengherankan karena jarang sekali mahasiswa ketiga jurusan ini bisa duduk bersama dan makan bersama sambil ngobrol. Ia saat itu saya pakai baju seragam putih dan celana biru tua, biru navy, seragam itu akan dipakai saat hari kamis hingga sabtu bagi mahasiswa gizi, seragam yang menjadi kebanggan mahasiswa gizi walaupun sebagian mahasiswa gizi juga malas memakai seragam ini, tapi saya lebih senang memakai seragam ini ketimbang seragam putih-putih yang dipakai saat senin hingga rabu. Rizal jelas dengan seragam putih-putihnya sebagai mahasiswa Keperawatan dan Nurul juga jelas dengan seragam putih-putih dan les hijau di jilbabnya yang tandanya sebagai mahasiswa Kebidanan. Itulah yang membuat penjaga kantin itu terlihat heran kepada kami, hehehe.

Kami akan berangkat sekitar jam 9 tapi ternyata kita tunggu di ruang tunggu hingga 1 jam, jadinya sekitar jam 10 tiba-tiba datang pesawat yang akan kita naiki. Pesawat itu pesawat Sriwijaya. Itu kali pertama saya naik pesawat, hehehe.

 Dalam perjalanan selama 2 jam kita tiba di bandara Hasanudin Makkasar, selanjutnya kita lanjutkan perjalanan sekitar 2 jam lagi ke Jakarta, tak lama saya lihat dari jendela pesawat telah terlihat jelas tanah, terlihat beberapa bagian mungkin sawah. Tak lama kemudian pesawat berhenti, yasaya tiba di Jakarta, Ibu Kota Negara Indonesia. Kota yang menjadi idaman bagi sebagian penduduk Indonesia.

Lihat selengkapnya