Makhluk Bego

M. Sadli Umasangaji
Chapter #22

Saya Terlalu Bego

Ada sms yang masuk ke handphone saya saat saya masih berada di alam mimpi alias tidur, hehehe. SMS itu dari teman saya, ketua tingkat kelas kita katanya ada info penting maka harus datang ke kampus sekarang. Saya langsung bangun dan terbang ke kampus menggunakan pesawat di alam mimpi saya, hehehe, tidak, saya bangun dan bergegas ke kampus.

Setiba di kampus ternyata sudah ada dosen di dalam kelas, info yang diberitahukan adalah rencana keberangkatan kita ke Malang untuk PKL. Rencananya kita akan ke Malang 23 Januari, dan itu sebulan lagi, semuanya serba mendadak. Dan semuanya memang serba mendadak, mulai dari tugas yang kemarin diberikan untuk libur harus dikerjakan, libur selama 3 hari harus diisi oleh kuliah, kita harus turun dinas sebelum ke Malang, dan UAS pun dimajukan. Semuanya menurutku serba mendadak, mendadak dangdut, dan saya merasa sesak napas, saya menderita angina pektoris, dan semua ini hanya khayalan belaka, saya tetap biasa-biasanya saja walaupun sedikit kaget dan banyak takut menghadapi mendadak dangdut ini. Secara saya merasa sangat belum siap turun dinas alias terlalu bego untuk harus menghadapi pasien, ilmu saya belum cukup, hehehe.

Dalam bayang-bayang ke Malang yang mendadak itu mungkin ada yang menanggapi dengan senang, ada yang menanggapi dengan deg-degkan, ada yang menanggapi dengan banyak persiapan nanti ke sana, ada yang menanggapi dengan bingung, ada yang menanggapi dengan takut, dan ada yang malah menanggapinya dengan biasa-biasa saja. Dan saya menanggapinya dengan bingung antara senang atau takut, hehehe.

Orang-orang yang menanggapi dengan senang mungkin karena ke Malang terasa sudah di depan mata, sudah dinanti, merasa sebuah kesenangan siap ada di sana, ada banyak persiapan yang telah direncanakan bila disana nanti. Mulai dari rencana belanja hingga ke tempat-tempat wisata.

Saya sendiri bingung mau menanggapi dengan cara apa, bisa dibilang senang karena ke Malang sudah menanti, takut karena merasa serba belum siap, terlebihnya saya masih bingung mau buat apa nanti, hehehe. Terlebihnya lagi tugas terasa semakin menumpuk dan UAS menanti itu kebingungan terbesar saya, saya bingung, gawat kalau seperti itu.

Kita ke Malang sendiri cukup berbeda dengan kakak tingkat sebelumnya, yang biasanya ke Malang hingga 1 bulan lebih dan banyak praktek di sana, katanya mulai dari pelatihan HACCP, MSPMI, MAGK, ke balai GAKI, hingga Table Manner. Kalau kita sekarang yang hanya 2 minggu itupun hanya untuk MAGK tapi syukur uangnya gratis semua ditanggung pihak kampus, hehehe, ke Malang gratis, hohoho.

            Waktu semester I mendengar kakak tingkat PKL ke Malang, menjawab dengan ‘wah, asyik dan bertanya PKL itu apa ya?’ hehehe. Semester II, ‘kita ke Malang masih lama ya’. Semester III, ‘kapan ya kita ke malang?’. Semester IV, ‘sebentar lagi kita bakal ke Malang’. Dan saat semester V, ‘Wah kita sebentar lagi sudah ke malang, semua rencana disusun’. Dan saat ini saat mau ke Malang, ‘semuanya serba mendadak, mendadak dangdut’, hehehe.

Lihat selengkapnya