Makhluk Bego

M. Sadli Umasangaji
Chapter #33

Dua Impian


Malam ini malam minggu saya ingin kembali melakukan kebiasaan saya menulis, hehehe. Minggu ini setelah tidak ada lagi kegiatan dinas dan seharusnya kita tetap datang dan beraktivitas di kampus, saya malah malas-malasan, tiduran, dan lebih banyak main internet, dan senang sekali bergabung dengan dunia menulis, mencari lomba menulis, dan mencoba membuat tulisan untuk lomba menulis, tapi yang pasti jarang banget masuk kampus, hehehe.

 Minggu ini juga saya ada melakukan konsultasi atas pasien saya waktu dinas di poli minggu lalu. Pertama saya mencoba mencairkan suasana dengan menanyakan kabar ibu, menceritakan kembali hasil selama beberapa kali recall makanan ibu itu maksudnya apa, jiah dan akhirnya saya konsultasi tentang diet rendah energi, menjelaskan maksud dietnya, tujuan diet, syarat diet, bahan makanan yang dianjurkan, bahan makanan yang tidak dianjurkan, pola makan pasien, kebiasaan makan pasien yang baiknya sedikit diubah. Semua berjalan lancar dan saya sangat kaku dengan penyampaian bahasa yang cukup formal padahal pasiennya seharusnya tidak terlalu perlu menggunakan bahasa yang sangat formal. Ini disebabkan saya bingung antara harus menggunakan bahasa formal karena ada CI saya yang mengawasi dan harus menggunakan bahasa yang tak terlalu formal (bahasa pasar Ternate) pada pasien konsultasi saya. Saya bingung dan saya pikir lebih baik menggunakan bahasa yang formal saja. Setelah konsultasi dan beberapa arahan dari CI saya, saya jadi sadar tak perlu terlalu formal, saya masih kaku. Tapi banyak pelajaran yang saya dapat dan banyak arahan dari CI saya yang menjadi masukan bagi saya. Konsultasi berjalan selama ±20 menit. Tapi yang cukup aneh saat itu ketika saat evaluasi.

Saya : “Maaf bu apa ibu bisa menjelaskan kembali apa itu diet rendah energi ?”

Ibu (Pasien) :”Diet itu maksudnya apa ?” pasien ini malah kembali bertanya

Saya mencoba menjelaskan kembali, hehehe.

Lihat selengkapnya