Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi "manusia-manusia yang biasa". Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia.
(Gie)
Tak bisa dipungkiri saya termasuk mahasiswa yang cukup mengejar yang namanya prestasi akademik. Artinya saya juga cukup jarang aktif berbagai kegiatan di luar kegiatan akademik, atau lebih tepatnya aktif di kegiatan organisasi. Lebih dekatnya saya sebagai mahasiswa kupu-kupu (Kuliah Pulang Kuliah Pulang), hehehe, dan terkadang juga menggelisahkan, hehehe. Hingga saya juga pernah menuliskan tulisan yang berjudul “Makhluk Bego Versus Mahasiswa Kupu-Kupu”, tentang pandangan saya sebagai Makhluk Bego, pandangan saya sebagai mahasiswa, pandangan saya sebagai mahasiswa kupu-kupu, hehehe.
Walaupun saya termasuk mahasiswa kupu-kupu, mahasiswa yang mengejar prestasi akademik tapi saya sebetulnya cukup tertarik ikut meleburkan diri dalam organisasi mahasiswa. Di sisi lain tak bisa dipungkiri tidak ada wadah yang membuat saya memulai terlibat meleburkan diri dalam organisasi mahasiswa sejak pertama kali jadi mahasiswa.
Ketertarikan saya sebenarnya sudah ada, sejak SMP saya sempat masuk anggota OSIS walaupun hanya ikut-ikutan, sempat ikut kegiatan OSIS untuk Latihan Dasar Kepemimpinan saat liburan sekolah. Waktu SMA, kelas I saya sempat mencoba ikut jadi anggota MPK (Majelis Perwakilan Kelas) itupun hanya sekedar kebetulan, kebetulan saya menjadi pengurus kelas dan itupun dipilih secara kebetulan, semua serba kebetulan, hehehe. Setelah SMA kelas II dan kelas III saya fokus untuk akademik sekolah dan latihan tenis meja, hehehe. Tapi di SMA kelas III juga mulai terbentuknya Santana, sebuah organisasi di kampung saya, saya juga senang ikut melibatkan diri di dalamnya.
Mungkin Santana adalah tempat saya pertama kali benar-benar belajar beroganisasi, karena di dalamnya ada beberapa orang yang dulu juga berstatus mahasiswa dan senang berorganisasi, banyak cerita, banyak pengalaman yang dibagi, dan tak bisa dipungkiri juga banyak yang saya adopsi dari pengurus-pengurus Santana periode pertama.