MAKOM KERAMAT SYEH SIRNA JAYA

Rana Kurniawan
Chapter #1

Langit di Atas Gunung Kencana

Kabut pagi menggulung perlahan di atas bukit. Embun menetes dari ujung daun pisang, menimpa tanah basah yang menguar aroma segar. Di kejauhan, azan subuh baru saja usai menggema dari surau kecil di lereng Gunung Kencana. Suara jangkrik mulai reda, digantikan riuh ayam yang saling sahut-menyahut.

Di antara kabut itu, tampak tiga sosok berjalan menapaki jalan tanah merah—Rana, Topan, dan Sukma.

Rana berjalan paling depan, tas ransel lusuh di punggungnya berisi kamera, buku catatan, dan peta tua yang sudah menguning di tepinya. Topan menyusul di belakang dengan jaket denim yang mulai lembab oleh kabut, sementara Sukma menggenggam botol air dan melangkah hati-hati agar tak tergelincir.

“Jadi... ini tempatnya?” tanya Sukma pelan, menatap papan kayu yang bertuliskan ‘Makom Syeh Sirna Jaya – 200 m’.

Rana mengangguk. “Iya. Menurut catatan dari arsip pesantren, di sinilah beliau disemayamkan. Tapi anehnya, tak ada catatan jelas tentang siapa sebenarnya Syeh Sirna Jaya itu.”

Topan tertawa kecil. “Mungkin memang harus ‘sirna’, biar namanya sesuai. Hilang tanpa jejak.”

Sukma menatapnya tajam. “Jangan main-main soal wali, Pan.”

Topan mengangkat bahu, tapi senyumnya memudar saat melihat ekspresi serius di wajah Rana. Mereka bertiga melanjutkan langkah, melewati kebun bambu yang berdesir ditiup angin.

Lihat selengkapnya