فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Ayat itu... Suara itu, mengapa selalu ayat dari surat Ar-Rahman yang selalu hadir difikiranku terlalu sering? Suaranya yang lembut dan merdu entah siapa empunya namun terasa akrab ditelinga. Ada apa dengan surat Ar-Rahman itu? Siapa pemilik suara itu?
###
"Zi, bangun sayang...." Suara hangat itu seketika membuatku terbangun dari alam mimpiku. Mengerjapkan kedua mataku perlahan, kulihat sosok dari asal suara yang membangunkanku.
"Mamah? Kenapa Mamah bisa disini? Bukannya Mamah ada tugas diluar kota?"
"Sst... Kamu jangan banyak tanya dulu yah sayang, kamu harus istirahat dulu" elak Mamah Nayla seraya membenarkan posisi dudukku dengan bersandar pada sebuah bantal yang telah beliau susun.
"Mamah membatalkan semua pekerjaan itu sayang saat Bi Mina telfon, karna kecelakaan itu ... Sudah tiga hari kamu gak sadarkan diri, Mamah gak bisa tinggalin kamu sendirian" jelasnya, menatapku khawatir,mengelus puncak kepalaku lembut.
###
#flashback on#
"Bi, Zi minta tolong buatin teh hangat yah, badan Zi rasanya pegel semua" pintaku pada Bi Mina yang sedang mempersiapkan makanan siang untuk suaminya di dapur.
Rasanya memang benar-benar sangat melelahkan setelah seharian mempersibuk diri saat perkuliahan, ditutup dengan keberangkatan Mamah ke luar kota karna proyeknya.
Bel rumah berbunyi setelah ku selesai menghabiskan teh hangat buatan Bi Mina. Saat membukakan pintu untuk sang tamu, aku terdiam dan tak mampu untuk mengeluarkan kata, bahkan tak mampu menyambutnya dengan ucapan salam
"Assalamu'alaikum sayang... Masya Allah, kaukah ini Zi? Zi anak Ummi?"
Aku mengangguk, segera memeluknya erat.