Malaikat Jatuh

Jesselyn Abdisaputera
Chapter #3

Mimpi itu dibangun, bukan dikejar

“Dan sekarang, gimana kalau langsung kita panggil saja bintang tamu kita pada malam hari ini?” Anastasia Selmy, host untuk Anastasia Talks yang sedang naik daun dibawah rumah produksi Square TV, tersenyum lebar sambil menunjuk ke arah tirai emas yang berada di ujung kiri ruangan.

“Yang satu ini adalah, the founder of Indonesia’s biggest guitar community, Torro and Ibanez. Tapi tidak cukup baginya untuk hanya bergelut di dunia musik, pria yang satu ini juga memiliki kecintaan kepada dunia fotografi dan tiga tahun yang lalu, dia dengan sukses mendirikan Paradise Escape, sebuah start up jasa fotografi yang saking suksesnya, kita semua pasti sudah pernah dengar!”

Para penonton di tempat itu dengan serentak berteriak-teriak keras dan menyerukan sebuah nama dengan ritme yang sama, “Remi! Remi! Remi! Remi!

Anastasia kembali tersenyum geli, “Yes! Give it up for…. REMI!

Spotlight langsung mengarah kepada tirai emas tersebut. Para penonton langsung menjeritkan suara histeris, ketika tirai terbuka dan muncullah seorang pria yang sudah dinantikan oleh mereka.

Joshua Remiano, atau lebih dikenal dengan stage name nya, sebagai REMI, berjalan perlahan kedepan sambil melambaikan tangannya sekali. Senyumnya tidak lebar, namun dengan sopan ia menundukkan kepalanya sedikit, kemudian meletakkan kedua tangannya di atas dada. Justru itu yang menjadi daya tariknya. Not trying too hard, and so polite.

Ia mengenakan kaos hitam polos dengan luaran denim grafitti jacket yang di sponsori oleh Guess, dilengkapi dengan ripped jeans yang agak gombrong dengan warna senada. Sepasang boots Timberland melengkapi gaya retro nya, tapi bandana hitam yang dipakainya seakan menjadi pusat perhatian untuk penampilannya hari ini. Terinspirasi dari gaya John Mayer, Remi sebenarnya sangat meneguhkan kekerenan penampilan tersebut.

Remi berpaling ke arah Anastasia, membuat sepasang anting yang dipakainya memantulkan cahaya dari spotlight. Rambutnya yang selalu hitam tertata rapih ke atas, dan tentu saja, setitik tahi lalat yang berada di bawah mata kanannya selalu menjadi titik manis dari wajah Remi.

Makin mendekat ke arah Anastasia, Remi menyadari bahwa wanita itu sedang menatapnya dari atas sampai bawah, seakan sedang menilai dirinya. 

Remi mengangkat kedua alisnya, “Hey,”

Anastasia seakan terbangun dari lamunannya, “Oh, Remi! Yes, thank you for being here! It’s so good to have you,”

Remi membuka kedua tangannya untuk memeluk Anastasia, “Well, thank you for having me here,”

Para penonton, khususnya wanita, semuanya berseru histeris ketika Remi berpelukan dengan Anastasia, seorang host luar-biasa-cantik yang sedang naik daun. Yang baru saja membesarkan acara talkshow nya sendiri, Anastasia Talks. Usianya nyaris empat puluh tahun, dan baru saja bercerai dengan mantan suaminya yang notabene adalah salah satu aktor terkenal di Indonesia. Klise.

Tidak ada fans Remi yang rela kalau sampai-sampai mereka tertular semacam cinta lokasi atau sebagainya.

“Sebelum kita ngobrol-ngobrol lanjut sama Remi, saya akan berikan sedikit highlight dari background karir si pemain gitar favorit kita yang satu ini yah,” Anastasia mengangkat host card mendekat ke wajahnya, “Pria yang satu ini sudah memulai perjalanannya dari waktu dia kelas tiga SMA loh, dengan YouTube channel gitar yang diberinya nama Torro and Ibanez. Dalam beberapa tahun, channel ini malah berubah menjadi komunitas gitaris di seluruh Indonesia ya? Channel ini menjadi platform dimana mereka cari teman baru dan ketemuan, collab dan cover bareng, sampai akhirnya ada acara hang out bulanan mereka yang diberi nama Anak-Anak Senar.

Lihat selengkapnya