Malaikat Jatuh

Jesselyn Abdisaputera
Chapter #20

Karya Para Kesatria

Kaleb 

Ada keanehan yang terjadi di Jakarta. Keanehan ini pun menjadi trending topic di berbagai platform sosial media, sampai masuk berita. Ada gambar sayap dimana-mana. Ada yang dalam bentuk stiker besar, ada yang dalam bentuk grafitti, sampai coretan piloks seadanya.

Dari tembok-tembok tanah kosong, dinding jalanan yang secara illegal memang suka dicoret-coret oleh seniman misterius, lahan yang dipenuhi grafitti, tiang listrik, truk pengangkut semen, bahkan sampai beberapa spanduk bergambar sayap besar pun ada dimana-mana. Tidak ada yang tahu mengapa dan darimana asal usul sayap ini, sekalinya ada yang tahu, mereka diam saja sambil tersenyum.

Lama kelamaan, “sayap” menjadi trending topic, dan banyak anak muda yang berfoto di depan sayap misterius tersebut. Sayap menjadi lambang baru dari “kekinian” yang selalu diincar generasi millenial. Tidak butuh waktu lama sampai lambang sayap itu menjadi sesuatu yang dicari, dan siapa yang berfoto dengannya yang terbanyak, ia menjadi “pemenang” dari sayembara yang tidak diadakan. Semua berebutan. Mencari-cari “sayap”, berfoto bersama “sayap”.

Jawaban seakan terjawab ketika Duo Kesatria membuka tirai mereka, dengan merilis foto-foto sayap tersebut. Bahkan foto-foto behind-the-scene yang menunjukkan bahwa yang menggambar lambang tersebut dimana-mana, adalah seniman dari mereka sendiri, dan salah satunya Karel yang ikut menggambar dengan piloks.

Tiba-tiba Duo Kesatria yang menjadi trendic topic baru. Sebagai para kesatria yang secara misterius menyulap kota Jakarta menjadi penuh dengan "sayap". Mereka dikira pencipta ide tersebut. Sesuai perkiraan, followers Duo Kesatria naik dengan pesat, perhatian kepada mereka jauh lebih terang dari yang pernah dipikirkannya.

Tapi, memang kemisteriusan menjadi kekuatan mereka yang justru membuat mereka semakin memukai. Kaleb dan Karel sepakat tidak akan memberikan wawancara apapun, tidak sepatah katapun perihal proyek “sayap” ini. 

Masih belum waktunya. Kejutan terbesarnya akan muncul sebentar lagi.

Remi memang jenius dalam hal seperti ini. Ia seperti seorang perancang sekaligus inisator, pengatur, dan penggerak. 

Kaleb tersenyum kepada dirinya sendiri, menatap lurus kedepan, memandangi gambar sayap yang baru saja selesai dilukis oleh Karel di daerah Senopati. 

“Coba deh kamu berdiri di antara sayap ini,” ucapnya kepada Eleana yang ada di sebelahnya.

Eleana mengerutkan kening, “Aku nanti di upload? Gak mau ah,”

“Tenang aja. Yang ini buat koleksi aku sendiri. Pribadi,”

Eleana perlahan tersenyum, kemudian mengambil tempat di antara sayap tersebut. Dari depan, Eleana kelihatan seperti seorang malaikat yang bersayap. Dress putih selutut yang dikenakannya membuatnya kelihatan magis.

Kaleb kembali terfokus pada kameranya. Ia merasa sudah jatuh cinta ribuan kali kepada gadis di hadapannya ini. Yang sudah beberapa waktu terakhir selalu bersamanya. Proyek ‘Malaikat Jatuh’ hanyalah asalan belaka. Ia selalu mencari alasan untuk bisa ke The Factory, apapun, untuk bisa bertemu.

Gadis ini kelihatan seperti malaikat.

Aura dari matanya yang kecoklatan berubah setiap kali menatap si Malaikat.

Lihat selengkapnya