Malaikat Yang Ingin Mati

Oleh: Dewi Anjani

Blurb

"Kalau kita mati, penderitaan kita akan berakhir."

Di dalam kamarnya yang gelap, wajah Aline yang pucat masih bisa terlihat. Tampak pula bekas jahitan di pipi kanannya. Ia berjalan pelan menuju lemari pakaian, membukanya dengan kedua tangannya. Di pergelangan tangan kirinya, tampak bekas sayatan.

Aline mengacak-acak tumpukan pakaian yang sudah lama tak disentuhnya. Seperti sedang mencari sesuatu. Entah apa. Isi lemari jadi berantakan, sama seperti rambutnya yang beberapa hari ini belum disisirnya. Tetapi, jauh lebih berantakan lagi, hidupnya.

Hidupnya hancur dan gelap. Padahal, ia masih remaja.

Aline terdiam sejenak. ‘Sesuatu" menarik perhatian sepasang mata sipitnya yang sayu dan sembab. Sebuah syal panjang berwarna putih dengan motif bunga mawar berwarna merah. Ternyata, itu yang sedari tadi dicarinya.

Dengan tangannya yang mungil dan kurus, ia mengambil syal. Ia memegang ujungnya, lalu menyeretnya menuju kamar mandi di samping kaca. Syal itu terseret-seret di lantai. Pasrah seakan tak punya daya.

Aline sampai di depan pintu yang ditujunya. Ia membukanya, lalu mendongak ke atas, ke bagian tiangnya. Ia mengira-ngira, antara ujung kepalanya dengan tiang, sekitar satu meter jaraknya. Sangat cukup untuk menuntaskan aksinya.

Hari itu. Hari pengakhiran hidupnya.

Siapa Aline sebenarnya? Seperti apa kisahnya? Apa yang membuatnya jadi putus asa? Apa hari itu menjadi akhir hidupnya?


*Disclaimer: Cerita ini mengandung unsur kekerasan, bunuh diri, atau melukai diri sendiri.

Lihat selengkapnya