Malam, Hujan

Hary Budiarto Koriun
Chapter #1

Chapter #1 Prolog

KATA orang, hidup adalah sebuah proses memenuhi takdir yang memang sudah dari awal digariskan kepada seseorang. Takdir dan nasib, adalah dua kata yang sama maknanya, tetapi ternyata berbeda dalam penjabarannya. Takdir datang tanpa bisa kita mencegahnya dan dia adalah sebuah bagian dari hidup sampai ke muara akhirnya. Berbeda dengan nasib, dia adalah putaran peristiwa-peristiwa yang muncul dalam fase-fase tertentu hidup manusia yang kita bisa dan boleh menawar dan melawannya. Manusia tidak boleh menyerah pada nasib, karena nasib bisa dirubah. Tetapi, melawan takdir adalah suatu hal yang sulit dilakukan. Entahlah, kadang aku sendiri bingung dengan apa yang terjadi. Lalu, mengapa aku harus mendifinisikan dua kata itu?

Aku ingin bercerita kepadamu, tentang takdir dan nasib itu. Tentang takdir dan nasib yang membuat aku kemudian menjadi paham bahwa hidup ternyata hanya bisa kita jalani, tanpa bisa kita miliki sepenuhnya. Takdir dan nasib yang membawaku pada sebuah kesimpulan, bahwa kadang-kadang kita harus kompromi dengan keadaan, dengan kenyataan dan dengan takdir itu sendiri. Aku ingin bercerita tentang seseorang yang berusaha melawan takdir dan nasibnya, tetapi menjalani hidupnya dengan mengalir bersama air. Kadang mulus dalam aliran, kadang tersangkut akar atau semak belukar.

Dia menerima masa lalu buruknya tanpa harus dendam dan membenci sesiapa. Dia ingin mengubah masa depannya, namun tidak tahu jalan apa yang harus dilaluinya untuk menuju ke sana. Aku pernah memiliki keinginan untuk menuntunnya, atau bersama-sama menuju masa di depan itu, tetapi ternyata dia memiliki dunianya sendiri, dunia yang kadang-kadang tak tersentuh oleh pikiran, juga logika-logikaku, meski aku berusaha untuk menjadi paham dengan apa yang dilakukannya.

Aku ingin bercerita tentang malam dan hujan, dan seorang Iman yang berada di dalamnya, terseret dalam arus deras yang membuatnya kemudian berpikir bahwa takdir memang benar-benar tak bisa dicegah dan dilawan dengan apapun. Dia hanya bisa melawan nasib dan membelok-belokkannya, tetapi dia tak kuasa melawan takdir, sebuah kenyataan dalam dirinya bahwa manusia hanya bisa melakukan, tanpa bisa memastikan hasil akhirnya.

Seorang Iman, yang pernah datang dalam duniaku, saat malam dan hujan yang benar-benar menjadi cerita-cerita yang mengerikan baginya...

Lihat selengkapnya