Sebagian masyarakat masih percaya bahwa malam satu suro adalah malam keramat, banyak hal-hal yang tidak boleh di lakukan pada saat malam satu suro.masyarakat pun masih percaya akan mitos-mitos di malam satu suro, seperti tidak boleh keluar rumah, tapi tidak untuk ibuku karena pada saat itu ibuku mengalami konstraksi sangat hebat saat mengandungku dan ayahku terpaksa membawa ibu kerumah sakit. Sebenarnya ibu bersikeras tidak mau keluar rumah karena ibu percaya dengan mitos malam satu suro, tapi ayah bersikeras membawa ibu ke rumah sakit karena ayah tidak mau terjadi sesuatu kepada ibu dan anaknya. lalu ibu terpaksa mau di bawa ke rumah sakit dan saat itu juga ayah membawa ibu ke rumah sakit, di perjalanan mereka mengalami hal-hal aneh terjadi kepada mereka seperti tiba-tiba mobil mereka mati mendadak di tengah kebun kosong padahal mobil ayah baru saja di perbaiki di bengkel.lalu ayah turun dari mobil untuk memeriksa mesin mobil dan menyuruh ibu untuk tetap di dalam mobil. Ibu merasa cemas dan ketakutan karena yang ibu khawatirkan akhirnya terjadi tetapi ayah meminta ibu untuk tetap tenang, saat ibu sendirian di mobil ibu merasakan hawa dingin di sekujur tubuhnya, ibu merasakan ada hal ganjil di tempat itu dan benar saja saat ibu menoleh ke arah kebun yang berada di samping kanan ibu, ibu melihat sesosok nenek tua berdiri di kegelapan kebun tersebut. Ibu berteriak dan meminta ayah untuk segera pergi di sana dan ayah pun langsung masuk ke mobil setelah mendengar teriakan ibu. “ada apa bu... “ kata ayah, ibu menjawab pertanyaan ayah “yah... Cepet jalan ibu udah gak kuat lagi.” Dengan mimik muka ketakutan.
Mereka pun akhirnya melanjutkan perjalanan mereka ke rumah sakit dan ibu segera di tangani oleh bidan tersebut.setelah kurang lebih 5 jam ayah menunggu akhirnya ayah mendengar suara tangisan bayi di balik pintu tersebut, dan akhirnya bidan itu keluar dari kamar tersebut dan bilang ke ayah kalau anak ayah sudah lahir. ayah senang sekali setelah mendengar kalau anaknya sudah lahir, dan ayah bertanya apa anaknya laki-laki atau perempuan. “anak saya laki-laki atau perempuan dok?” tanya ayah. “anak bapak perempuan... cantik sekali seperti ibunya” jaawab bu dokter sambil tesenyum.
Dokter pun mengijinkan ayah masuk ke dalam untuk melihat ibu dan bayinya lalu tak menunggu lama ayah menggendong bayinya dan mengazankannya dan memberi nama “Ayu puspita sari” yaitu aku.sudah enam tahun berlalu dan saat ini aku sudah berumur 6 tahun aku tumbuh menjadi anak kecil yang periang selalu tertawa dan tersenyum karena ayah dan ibu menyayangiku. Sampai suatu ketika saat aku sendirian bermain di halaman belakang rumahku, aku melihat nenek tua dengan tatapan kosong sedang menatapku tapi aku menghiraukannya karena saat itu aku menganggapnya mungkin hanya tetangga lewat.ke esokan harinya aku kembali bermain di belakang halaman rumahku sendirian karena ayah sibuk dengan pekerjaannya dan ibu sedang beres-beres rumah. Saat aku melangkah keluar aku melihat nenek tua itu lagi berdiri di bawah pohon besar di belakang rumahku tapi kali ini dengan senyuman.
lalu aku memberanikan diri mengahampirinya dan bertanya padanya sedang apa di sini, “maaf... nenek siapa dan sedang apa di sini?” tanyaku.nenek itu pun menjawab sambil tersenyum ke arahku ”nenek senang melihatmu cu...” Karena saat itu aku masih kecil dan tidak tahu apa-apa aku pun mengajak nenek itu untuk bermain bersama. setiap hari aku selalu bermain bersama nenek itu bahkan aku sudah menganggapnya sebagai nenekku sendiri. saat ayahku sudah tidak terlalu sibuk ayah mengajakku bermain bersama dan aku menolaknya, karena aku mau bermain bersama nenek sambil menunjuk jari telunjukku ke arah halaman belakang rumah. “aku gak mau main sama ayah... Aku mau main sama nenek” sahutku.ayah bingung nenek siapa dan bertanya kepadaku.
“nenek siapa nak?” tanya ayah.aku menjawab pertanyan ayah sambil menunjuk ke arah halaman belakang rumah “nenek itu,” ayah semakin bingung karena ayah tidak melihat siapa-siapa.lalu ayah bertanya sama ibu apakah anaknya sering bermain bersama nenek-nenek. Ibu pun merasa heran karena setahu ibu aku bermain sendirian selama ini. “nenek siapa yah... setahu ibu Ayu selalu main sendirian di belakang rumah” kata ibu.