Ayah tetap akan mengajakku bermain dan pergi ke taman bermain bersama ibu nanti malam, aku hanya mengiyakan ajakan ayah dan langsung lari pergi ke halaman belakang rumah. ayah hanya melihat ku dari dalam dengan heran dan masih memikirkan apa yang aku katakan tadi, malam pun akhirnya tiba dan kami langsung pergi ke taman bermain yang tak jauh dari rumah selama perjalanan ayah penasaran dengan yang aku katakan tadi siang dan bertanya padaku sebenarnya siapa nenek yang aku maksud itu.”nak nenek yang kamu bilang tadi siang itu siapa? Apa tetangga kita?” tanya ayah.aku hanya diam saja dengan pertanyaan ayah tapi tiba-tiba aku melihat nenek itu berdiri di bawah pohon sendirian dan meminta ayah menghentikan mobilnya. “berhenti yah.. “kataku. ayah langsung menghentikan mobilnya secara mendadak dan bertanya ada apa kepadaku “ada apa nak...?”kata ayah. aku menjawab pertanyaan ayah dan bilang kalau aku melihat nenek itu di kebun “aku melihat nenek itu di kebun yah... itu lagi berdiri di bawah pohon” sambil menunjuk ke arah kebun. ayah langsung melihat ke spion kanan tapi tidak melihat siapa-siapa disana. Ibu mulai merasa resah atas tingkah laku ku dan meminta ayah untuk segera melanjutkan perjalanan, akhirnya kami pun tiba di taman bermain ayah mengijinkan ku bermain sepuasnya untuk membayar rasa kesepianku selama ayah bekerja karena saking senangnya bermain aku pun kelelahan, dengan inisiatif pergi membelikanku minuman dan meminta ayah untuk menjagaku. “yah... Ibu mau beli minuman dulu untuk Ayu ayah tolong jaga Ayu sebentar ya, “kata ibu. ayah menjawab pertanyaan ibu sambil melihat handphone yang ayah pegang “iya bu”.
Aku melihat nenek tua itu berdiri memandangku tak jauh dari tempat dudukku dan melambaikan tangan ke arahku seolah-olah memintaku untuk menghampirinya, aku pun menghampiri nenek tua dan bertanya kepadanya. “nenek ada apa dateng ke sini?” tanya ku. lalu nenek tua itu menjawab pertanyaanku “nenek mau ajak kamu bermain cu... seperti biasa yang kita lakukan,”
“tapi aku tidak bisa nek... karena sedang bersama ayah dan ibu di sana,” sambungku. “tidak apa-apa cu... coba kamu lihat ayah kamu sedang sibuk dengan urusannya padahal dia membawamu kemari untuk mengajakmu bermain,” jawab nenek tua itu sambil tersenyum. setelah aku menoleh ke arah ayah yang memang sibuk dengan ponselnya sendiri aku pun mau ikut bersama nenek tua itu. Dan nenek tua itu membawa ku bermain ke dalam rumah hantu, tapi aku menolak ajakannya dengan alasan takut. “aku tidak mau masuk ke sana nek... Aku takut,” kataku. tapi nenek tua itu bersikeras membawaku masuk ke sana dengan alasan ada dia di sampingku, “tidak apa-apa cu... kan ada nenek yang selalu bersamamu,” jawab nenek tua sambil tersenyum.aku pun dengan terpaksa mau masuk ke dalam rumah hantu itu bersama nenek tua itu.
Kami sudah berjalan lumayan cukup jauh dari pintu masuk tadi dan tiba-tiba setelah aku menoleh ke belakang nenek tua itu sudah tidak ada dan aku pun ketakutan sambil memanggil ayah dan ibu, aku terus berjalan di dalam rumah hantu dan terus menangis, tiba-tiba aku melihat ada sosok bayangan di depanku tapi aku tidak bisa melihat karena gelap. Bayangan itu terus berjalan ke arahku dan aku entah kenapa tidak bisa melangkahkan kaki untuk menjauh dan bayangan itu semakin dekat dan semakin dekat. alangkah terkejutnya aku setelah melihat bayangan itu ternyata adalah nenek tua itu dan aku ketakutan karena nenek tua tiba-tiba berubah dengan wajah yang sangat menyeramkan dengan wajah pucat pasi, mata yang berwarna hitam gelap dan di mulutnya mengeluarkan darah.dia dengan sangat cepat berlari ke arah ku dan aku pun teriak histeris.