Malam satu suro

Pradiky winata
Chapter #15

Ruangan bawah tanah #15

Hari itu di sekolah Ayu mengadakan outdoor study dengan mengunjungi Salah satu museum yang ada di Jakarta, sebelum berangkat masing-masing wali kelas mengabsen semua muridnya dan di persilahkan naik ke bus termasuk Ayu.seperti biasa Ayu dan Putri duduk bersebelahan tak berapa lama mereka pun berangkat menuju ke museum tersebut.semua mirid turun dari bus dan berkumpul tepat di depan museum karena pihak sekolah akan memberikan pengarahan dan tugas sebelum masuk museum.

Mereka semua masuk ke dalam museum tersebut dengan di pandu oleh staf museum dan menjelaskan tentang apa saja benda-benda yang ada di dalam museum tersebut.setelah kurang lebih 30 menit pemandu museum itu menjelaskan mereka di berikan tugas untuk mencatat barang-barang yang ada di museum tersebut dan di bagi beberapa kelompok.Ayu dan Putri satu kelompok di tambah dengan 3 siswa lainnya yang bernama Dimas,Zaki dan Ratih,semua siswa mulai berpencar dan mencatat yang ada di museum tersebut.kelompok Ayu lebih memilih mencatat benda sejarah pada jaman penjajahan dulu.Ratih memberikan ide untuk berpencar dan mencatat supaya cepat selesai. 

“gimana kalo kita berpencar dan setelah itu berkumpul lagi di sini,” kata Ratih, semua setuju dengan ide Ratih dan mulai berpencar.Ayu memfoto benda-benda tersebut untuk di jadikan dokumentasi dan tak lupa juga mencatatnya, saat Ayu lagi mencatat tiba-tiba pundak Ayu seperti ada yang menepuk dan Ayu pun dengan sontak terkejut dan menoleh ke belakang tapi tidak melihat siapa-siapa yang ada hanya para siswa yang sibuk dengan tugas mereka.Ayu pun langsung kembali dengan tugas yang dia kerjakan.dia melangkah setapak demi setapak dan tanpa sadar dia memasuki sebuah ruangan yang sepi dan tak ada pengunjung di sana.Ayu terpaksa melanjutkan tugasnya saat Ayu hendak melanjutkan tugasnya tiba-tiba ada yang kembali mencolek Ayu dan Ayu terkejut lalu menoleh ke belakang tapi tidak ada siapa-siapa di ruangan itu hanya ada dia seorang.Ayu segera mempercepat tugasnya dan langsung pergi keluar dari ruangan itu.saat Ayu melangkah kan kakinya untuk keluar Ayu mendengar suara seperti seseorang sedang menangis “hiks...hiks...hiks” suara itu terdengar sangat jelas dan Ayu kembali menoleh ke belakang.tepat di pojokan ruangan ada sosok wanita yang memakai pakaian putih kusam yang sudah bercampur dengan noda membelakangi Ayu.Ayu pun kaget dan memegang erat tasnya.sosok wanita itu perlahan menoleh ke arah Ayu dan Ayu terkejut karena sosok wanita itu menatapnya dengan tatapan tajam dengan wajah pucat pasi.

Ayu segera lari keluar dan tanpa sengaja dia menabrak zaki tepat di depan ruangan itu.Zaki bertanya pada Ayu “ada apa yu...kamu gak apa-apa?” tanya zaki.Ayu menjawab “tidak...tidak ada apa-apa,” Ayu segera pergi dan meninggalkannya.Ayu segera mencari Putri dan terlihat dari jauh bahwa Putri sedang berdiri tepat di depan dan Ayu segera menghampirinya namun saat Ayu menghampirinya Putri pergi dan Ayu memanggilnya “putri....put...putri” tapi Putri tidak mendengarnya dan tetap berjalan.Ayu pun mengikutinya dan Putri berhenti tepat di depan dinding saat Ayu hendak menghampirinya ada seseorang yang memanggil namanya “ayu...yu...ayu” tapi terdengar seperti suara Putri, Ayu menoleh ke belakang dan benar saja di sana ada Putri yang memanggil namanya.Ayu terkejut sekaligus bingung apa yang telah terjadi barusan.

Putri mengahampiri Ayu dan bertanya padanya, 

“Ayu tugas kamu udah selesai?” tanya Putri

“put kamu bukannya barusan ada di...” kata Ayu namun sebelum Ayu melanjutkan pembicaraannya Putri menyela 

“ada dimana?” sela Putri

“tadi aku lihat kamu berjalan ke arah sini cuman aku panggil kamu tapi kamu terus jalan,” jawab Ayu

Lihat selengkapnya