Malam Seribu Lampion

Reni Refita
Chapter #7

Cerita Rahma

Suasana ruang sidang tampak begitu ramai. Para pemburu berita merangsek kedepan, mencari tempat terbaik untuk mengabadikan momen bersejarah yang melibatkan orang-orang penting itu. Aku merasa gugup, teringat momen yang sama setahun yang lalu. Bedanya saat itu papa menjadi musuh semua orang, hingga akhirnya kami harus menyaksikan papa menerima takdirnya sebagai pesakitan hukum. Namun kini, rasa lega membayangi kami untuk segera menyelesaikan semua ini. Segera membawa papa pulang, ke tempat dimana seharusnya ia berada.

Tepat beberapa saat sebelum sidang dimulai, aku mengedarkan pendangan mata ke sekeliling ruangan, menyerap energi positif dari para pengunjung yang kini mendukung papa. Wajah-wajah familiar satu persatu menyapa indera penglihatanku. Saudara dan kerabat, rekan-rekan kerja papa yang dulu, hingga praktisi hukum terkenal yang mengikuti kasus ini, semua berada di pihak papa. Sejurus kemudian hatiku berdetak kencang melihat kehadiran Riri diantara mereka. Dia datang! Seketika aku tersenyum dan melambai kearahnya. Gadis itu pun membalasnya, menghilangkan gurat tegang yang sempat kulihat di wajahnya.

Sesuai agenda persidangan hari ini, saksi-saksi dari pihak papa pun dihadirkan. Yang pertama tentu saja Rahma, saksi kunci yang mengungkapkan ini semua.

“Kepada saksi Rahma Rianty Wiryawan, dipersilahkan menempati tempat yang sudah disediakan.”

Suara tegas Robby Adrian yang memanggil Rahma dengan nama lengkapnya membuatku terkejut. Hingga beberapa detik kemudian semua suara di ruang sidang itu seketika menghilang dari pendengaranku saat kulihat Riri berjalan dan menempati kursi saksi. Tenggorokanku tersekat. Disebelahku mama dan Yumna tak bisa menyembunyikan tarikan nafas kagetnya. Kami berpandang-pandangan tak menyangka. Riri adalah Rahma? Wiryawan? Ada apa ini?

Diantara semua ketidak-menentuan hati, dan pertanyaan yang meletup di benak, aku mengikuti sidang dengan seksama. Dari sini lah semua terungkap bahwa Rahma, atau yang selama ini aku kenal sebagai Riri adalah anak tunggal hakim Hendry Wiryawan. Rahma mengaku telah menerima aduan dari ibunya tentang dugaan suap yang dilakukan ayahnya itu. Beberapa kali ibu Rahma melihat ayahnya didatangi para asisten Riyadi Sukoco selama kasus pak Husni Arifin berlangsung.

"Mama cuma heran, kenapa tiba-tiba asistennya pak Riyadi itu mendatangi papa, sehari setelah papa ditunjuk menjadi hakim ketua untuk kasus pak Husni Arifin."

"Emang papa kenal sama mereka ma?"

Lihat selengkapnya