Malam Yang Menghapus Nama

Temu Sunyi
Chapter #1

Bab. 1 bag 1 Awal dari Penghilangan

Hujan malam itu tidak hanya jatuh dari langit. Ia menetes dari genting tua, dari dahan pisang yang rebah, dari ujung jari yang tak sempat menggenggam harapan.

Di dalam rumah kecil yang dindingnya mengelupas oleh waktu, Bapak duduk seperti bayang-bayang masa lalunya sendiri.

Tubuhnya yang dulu kekar kini hanya kerangka kelelahan yang menggigil.

Surat itu tergeletak di meja kayu, kertasnya lembab oleh udara dingin dan tetesan kopi pahit.

Di sudut amplop, masih terlihat bekas gigitan geraham Bapak—gigi yang dulu kuat mengunyah singkong keras kini menahan amarah yang terlalu rapuh untuk dikeluarkan.

KASUS KHUSUS.

Dua kata yang merobek segalanya.

"Ini… ini bohong…"

suara Bapak serak, terdengar seperti seseorang yang bicara dari dasar sumur.

Dua kali ia membaca ulang. Dua kali juga dadanya tertusuk ulang.

Di belakangnya, pintu kamar terbuka perlahan.

Dewi berdiri dengan wajah pucat, rambut masih basah karena hujan yang sempat membasahinya saat pulang sekolah.

Ia tak tahu Bapak telah membaca semuanya. Ia hanya tahu bahwa malam ini terlalu sunyi, terlalu menakutkan.

Lihat selengkapnya