Malam Yang Menghapus Nama

Temu Sunyi
Chapter #15

Bab. 5 bag 1 Tubuh yang Menolak Harapan

Air Mata yang Tak Pernah Selesai

Malam itu, langit tampak muram seperti hati Maya.

Lampu redup di kamar kecil itu memantulkan bayangan tubuhnya yang tak lagi ia kenali.

Maya duduk di tepi ranjang, matanya kosong menatap ke luar jendela, seperti menanti sesuatu yang bahkan ia sendiri tak yakin akan datang.

Dari balik tirai, terdengar suara serak dan lemah.

“Dewi... apa kamu sudah pulang, Nak?”

Dewi menoleh, suaranya tercekat. Ia mendekati ranjang tempat nenek Surti berbaring.

Wajah tua itu menatapnya lama, namun mata renta itu langsung menangkap bekas makeup di wajah Dewi yang belum sempurna terhapus—maskara luntur, sisa bedak di pipi, dan bau parfum yang tak biasa.

Surti menelan ludah, mencoba memberanikan diri meski hatinya gemetar.

“Dewi... kamu kerja di mana sekarang, Nak?”

Pertanyaan itu menghantam lebih tajam dari pisau. Untuk pertama kalinya, Maya tak bisa menyembunyikan kenyataan.

Ia mencoba bicara, namun lidahnya kelu. Yang keluar hanyalah air mata.

Dan ketika tangisnya pecah, Surti tahu segalanya.

“Astaghfirullah…,” bisik Surti, air matanya jatuh satu-satu, lalu mengalir deras, membasahi pipi keriputnya.

“Nak... kenapa harus sejauh ini... kenapa...”

Lihat selengkapnya