Masih lekat di kepalanya adegan yang menyayat hati itu, saat-saat akhir dari kematian kedua orang tuanya dan adik perempunnya di Hutan Malata, ketika dia, seorang bocah berusia lima belas tahun, harus menghadapi kematian keluarganya, kalau saja Ketua Suku Malata Darcak tidak datang di hari itu, mungkin nyawanya sudah melayang di makan harimau Purba Tigris disinilah kisah seorang pemuda dimulai…
Lima tahun setelah peristiwa itu berlalu pemuda itu menjadi seorang pemuda yang penakut dengan wajah pucat dia tidak berani bertemu dengan orang manapun, karena dia merasa trauma kejadian yang telah berlalu, hingga suatu hari seorang pemuda bernama Daris mendatanginya dia adalah anak dari Ketua Suku Malata yang pernah menyelamatkan hidupnya.
"Bangun Pemalas !!" Teriak Daris kepadanya, sambil menarik telinganya.
"Aduh Sakit…" ringisnya menahan sakit sambil mengusap-usap telinganya dengan tangan kirinya.
"Hari ini akan kuajarkan kau berburu menangkap Rusa?" ucap Daris kepada Kanna.
"Kau pergi saja Daris, aku ingin tidur saja di tempatku ini," sahut Kanna.
"Apa katamu Kanna! dasar pemalas akan kubakar tempat tidurmu jika kau masih seperti ini mana Kanna yang dulu pernah aku kenal sebagai seorang pemberani, takut oleh rusa di hutan atau kau takut bertemu dengan harimau yang membunuh orang tuamu," pekik Daris.
Kanna Terkejut mendengar ucapan Daris yang begitu mengenai hatinya, tanpa sadar air matanya keluar kembali.
"Sekarang kau menangis dasar cengeng! Kanna yang kukenal sekarang seorang pengecut dan penangis, aku tidak akan menemui dan mengangapmu sebagai teman lagi", ucap Daris sambil pergi meninggalkan Kanna.
Kanna pun menangis sejadinya dihari itu, tanpa mereka sadari ada sepasang telinga yang mendengarnya , dia adalah adik dari Daris yang bernama Dira, gadis kecil yang berusia 13 tahun itu telah mengenal Kanna dan sangat menyukainya dan diam-diam selalu memperhatikan Kanna dari jauh, kadang Dira datang hanya mengantarkan makanan kepada Kanna, mendengar apa yang didengarnya Dira pun selalu melapor kepada ayahnya Ketua Suku Malata yang bernama Darcak tentang perkembangan Kanna.
Daris yang tampak kesal kembali ke hutan dengan berburu rusa sendirian siang itu dia kembali menggerutu dan tidak fokus menangkap satupun rusa dengan panah kecilnya,
"Apa sih maunya dasar Kanna Bodoh!! Teriaknya, sudah lima tahun dia seperti itu," sambil terus menggerutu.
"Kau sudah gila ya Daris bicara sendirian," suara seorang pemuda bergigi hitam mengejutkannya.
"Kau Bowwa? mau apa kau kemari?" tanya Daris.
"Tentu saja aku habis mencari buruan yang besar aku mendapatkan induk rusa dipunggungku," sambil memperlihatkannya kepada daris.