Mami Rose

Ken Hanggara
Chapter #39

Tiga Kali Lipat

Hukuman yang pantas bagi wanita tak tahu diuntung sepertinya? Apa lagi kalau bukan setoran bulanan yang lebih mencekik! Ya, aku langsung memikirkan bagaimana menantunya itu, yang katanya seorang polisi, akan bertindak? Aku penasaran langkah kurang ajar apa lagi yang bakal Mami Rose ambil usai kunaikkan lagi nilai setoran bulanan jadi sepuluh kali lipat? Ya, sepuluh kali lipat!

Ah, jangan. Jangan berlebihan. Sepuluh kali lipat mungkin akan membuat mereka tercekik sampai mati, sedangkan aku tidak mau melihat Mami Rose dan Yanto mati secepat itu! Enak saja! Mereka harus mati pelan-pelan. Setahap demi setahaplah nyawa mereka akan kutarik. Agar tersiksa. Agar mereka paham siapa yang berkuasa dalam kisah ini!

Alangkah lebih baik bila uang setoran aku naikkan menjadi tiga kali lipat untuk sedikit melonggarkan cengkraman di leher mereka. Ya, benar. Itu jauh lebih masuk akal. Harusnya lebih masuk akal. Cengkraman yang tak terlalu keras, tapi sesekali akan menghalangi oksigen masuk ke dalam rongga dada mereka, lalu selang beberapa detik kembali mereka kubiarkan untuk bernapas, lalu beberapa detik lagi akan kucengkram dengan sangat erat. Begitu seterusnya. Itu gambaran siksaan dari nilai setoran sebesar tiga kali lipat! Mereka tak akan mati seketika, tapi tersiksa!

Dengan alasan bahwa sedang terjadi gejolak di 'atas' sana, antara orang-orang yang lebih 'tinggi' dariku itu, seharusnya Mami Rose paham. Tentu kenaikan tersebut juga disebabkan oleh tindakannya melangkahi niatku dalam memiliki Mirna. Ia akan tahu itu. Kami sama-sama tahu itu, meski tentu aku tak akan menyinggungnya sedikit pun.

Ya, tiga kali lipat harus ia bayar mulai bulan depan. Segala kekurangan yang dulu belum mereka lunasi akibat bunga-bunga yang terus membengkak, juga batal kuanggap lunas!

Siapa suruh melangkahi diriku? Aku sudah berniat memupuk kembali nilai kekeluargaan di antara kami yang lama pudar itu. Juga persaudaraan. Agar kami bisa serukun dahulu. Agar kami bisa bercengkrama seperti dulu, bercanda, makan bersama dalam senyum dan tawa nan tulus. Kenapa Mami Rose nekat dan gegabah?! Tak ada yang bisa menolak kehendakku! Dengan seragamku yang sakti mandraguna, orang-orang sipil sepertinyalah yang pada akhirnya kalah! Kenapa dia tak menyadari itu?!

Mari, kita lihat saja dulu siapa menantunya? Polisi macam mana yang menikahi si Mirna itu?! Bajingan betul. Sudah aku bayangkan bagaimana gadis itu nanti memberi semangat lagi ke tubuhku yang tak lagi muda. Sudah aku bayangkan, mungkin saja, kelak aku akan memperoleh anak lagi dari rahim Mirna yang manis itu! Lalu kini semuanya pudar begitu saja! Pudar hanya karena Mami Rose menentangku! Dan, Mirna hanya akan menjadi milik polisi sialan itu, siapa pun dia. Bajingan!

***

"Coba kutengok seberapa besar ukuran seragam kau itu, Nak?"

Lihat selengkapnya