Siraman air kemasan adalah kesialan pertama malah hari ini, Denis yang katanya datang jam 10 namun baru muncul jam 1 pagi dengan beralasan lebih malam lebih aman dan tentram.
"Bangunlah kau bujang!" Itulah yang ia katakan saat ku terbangun, terkejut dan lelah karena sore tadi orang orang kasino mendatangi ku dan memberikan sedikit lebam di dada dan pipi bagian kanan.
"Ayo, Guruh. Dini hari lebih aman untuk mu."
"Kau betul betul harus mengguyurku, Den?"
"Sudah lah, ayo." Dia beranjak pergi sembari mengangkat jari tengah kepadaku tanpa membalikkan tubuhnya.
Karena rumahku dekat sekali dengan taman, dia yang kemari menjemputku menggunakan motor 600cc nya yang kencang, duduk penumpang yang tak ada nyamannya serta jaminan jantung berkobar dikendarai oleh Denis.
"Jadi rencana nya gimana Den?"
"Hah?!"
"Rencana?!"
"Yha!"
"Yha?!
"YHA!"
Seketika ku geplak palanya menyebabkan motor kencang tergantung dan hampir membawa kita berdua menuju entah berantah, beruntung dia segera mengerem dan berhenti.
"Apaan sih?!" Ucap nya marah
"Rencana nya Den!"
"Rencana apaan?"
"Kita kan mau ke pelabuhan, mencuri barang dari situ terus akhirnya kembali dan tidur nyenyak." Ucap ku kesal.
"Owh... kau pikirin aja dulu disana, aku cuma nganter kau doang juga." Ucap nya tanpa ekspresi.
"Brengsek, bantuin aku temenin kek buat jagain."
"Kau takut anjing apa?"
"IYA! saya takut dengan anjing dan aku mau kau mendampingi ku agar anjing itu bisa kau jinak kan." Ucapku lantang dan sarkas