MANDUL

Eric Shandy Admadinata
Chapter #1

Prolog

Hari ini adalah hari sejarah dalam perjalanan hidupku dan bisa bekerja untuk pertama kalinya bagiku. Ada rasa bangga akan menerima jerih payahku yang pertama kalinya. Pokoknya aku begitu bangga sepanjang hari.

Alasan berikutnya yakni dikarenakan sudah mendapatkan pekerjaan dan tak lagi terdengar ocehan murahan dari tetangga sekitar di lingkungan tempat tinggal. Aku bisa bernapas lega yang luar biasa dengan semangat '45.

Seminggu sudah diriku bekerja di salah satu perusahaan swasta. Aku pun memutuskan untuk menyewa kamar kos yang berada di jalan Joyo. Aku begitu semangat yang tak pernah pudar.

Karena tekanan dari perusahaan, tubuhku mulai menurun. Ya, dalam waktu seminggu itulah aku harus pulang malam. Lembur kerja yang harus diikuti semua karyawan.

Tepat jam 11 malam, kerjaanku sudah beres. Aku dan beberapa teman kantor bergegas untuk membersihkan meja kerja sebelum waktu pulang kerja tiba. Seperti hari-hari biasanya, aku selalu menunggu bus di halte bus seorang diri.

Selama menunggu bus datang, tiba-tiba kepalaku pusing tujuh keliling. Kebetulan di halte hanya ada diriku yang menunggu bus datang. Kedua bola mataku berkunang-kunang. Pandangan disekitar halte bus menjadi gelap gulita. Aku pun pingsan di halaman halte bus.

Setelah aku sadar, kedua bola mata ini memandang atap-atap rumah yang asing bagiku. Ini bukan kamar tidur milikku. Bukan. Aku yakin tiga puluh enam derajat ada di kamar milik orang lain.

Lihat selengkapnya