Manisnya Rasa Hangatnya Cinta

Alfath Abhim
Chapter #3

Siapa Duga

“Kamu sudah tahu kalau Bastian dan Cindy akan bertunangan satu minggu lagi?” tanya Bapak.

Saat ini, kami duduk bersisian di teras depan, hanya terhalang oleh sebuah meja kecil yang biasanya digunakan untuk menyimpan kopi ketika Bapak membaca koran pagi.

“Ibu sudah bilang tadi,” jawabku tanpa menoleh.

Terdengar helaan napas yang kencang dari sampingku, selama beberapa saat Bapak hanya diam entah memikirkan apa.

“Apa kamu tidak mempunyai teman dekat pria? Seseorang yang bisa kamu ajak ke acara lamaran Cindy nanti?”

Pada akhirnya, Bapak mengeluarkan pertanyaan itu. Pertanyaan yang seperti vonis penyakit kronis bagiku, karena tahu bahwa ini tidak akan berakhir dengan baik.

“Bapak tahu kalau kamu sangat senang bekerja di restoran. Tapi, bisakah kamu juga memikirkan dan merencanakan masa depan? semacam pernikahan?”

Oh, rupanya ayah kandungku tidak mengenal putrinya dengan baik. Aku sangat ingin menikah, tentu saja, dengan harapan bahwa hidupku akan berubah dan tidak menyedihkan lagi. Namun, beberapa kali mencoba, semuanya selalu berakhir gagal karena alasan yang sama.

“Nanti aku cari calon suami,” jawabku pelan, pada akhirnya memilih untuk menelan kembali semua unek-unek yang bersarang di kepala.

“Nanti kapan, Ta? Kamu sudah dua puluh sembilan tahun, tidak pernah sekali pun kamu membawa teman pria ke rumah. Sedangkan Cindy, beberapa kali dia mengenalkan kekasihnya, dan mendapatkan satu yang serius di saat dia berusia dua puluh lima.”

Sekuat tenaga aku menahan dengkusan. Para “Kekasih Cindy” itu, adalah pria-pria yang sebelumnya dekat denganku.

Entah aku yang terlalu tertutup atau Bapak yang terlalu tidak peduli, beliau bahkan tidak menyadari bahwa pria-pria itu pernah mengantarkan aku pulang bekerja dari restoran padahal mereka sering berbincang sebentar.

Lihat selengkapnya