Mansheviora: Semesta Alternatif

Oleh: Miftachul Arifin

Blurb

Semesta alternatif adalah lalu lintas ruang dan waktu cadangan di luar batas tak kasat mata alam manusia. Tidak ada seorang manusia pun yang berhasil merasakan keberadaannya. Menjangkau semesta ini bak melukis di tengah udara. Teramat mustahil. Ia lahir sebagai pilihan lain dengan garis waktu dan dimensi ruang yang bersifat alternatif. Buku ini, hanya bereaksi terhadap unsur-unsur alam paling jujur sesuai keinginan Dewan Mansheviora, yang kali ini terwujud dan terlahir sebagai delapan anak Threa (Alam).
Mansheviora memiliki puluhan ribu bahasa, tingkat kepadatan penduduk yang rendah, serta beragam suku dan ras. Beberapa di antara suku-suku asli alam ini adalah suku Mata Air, Bumi, Empat Penjuru Mata Angin, Spasial, Kayu-tua, Supernova, Petualang-beku, dan Tekno-volt. Sementara ras yang sudah teridentifikasi dengan baik, di antaranya terdiri atas Kaki Cacat, Kulit Keras, Kerdil alias Kaki Mungil, Elf, Tulang Galah, Rambut Merah, Perak, Robot, Kepala Telur, Gigi Kelinci, Raksasa, Kuku Besi, Laba-laba, Rambut Pirang, Kulit Duri, Kulit Bulu, Mata Bola, Hidung Panjang, dan masih banyak lagi.
Semesta Mansheviora adalah titik balik dunia nyata (Bumi dan dimensi ketiga atau langit pertama) menjelang mahapralaya. Material dan kehidupan di dalamnya sering bertolak dari kekhawatiran manusia masa depan. Mewujudkan Mansheviora ke dalam bentuk buku memiliki maksud agar dapat memahaminya lebih mudah dan terstruktur cukup baik. Ia boleh diingat sebagai sebuah buku. Oleh sebab buku dapat difungsikan dalam pelbagai peran. Buku dapat hadir dalam segala lini, bidang, dan keperluan. Buku dapat mengisi kekosongan pengetahuan manusia atas dunia. Bahkan peran dari sebuah buku mampu mencapai ranah semesta yang lebih luas.

Lihat selengkapnya