Mantan Terindah

Rana Kurniawan
Chapter #4

Setelah Kepergianmu

Judul : Setelah Kepergianmu

Penulis : Rana Kurniawan


Sudah berbulan-bulan sejak kabar itu datang — kabar yang membuat dada Rana seolah berhenti berdetak.

Een telah menikah.

Kenyataan itu masih belum bisa ia cerna sepenuhnya.

Setiap kali mata terpejam, wajah Een selalu muncul, dengan senyum yang dulu hanya miliknya, kini menjadi milik orang lain.


Hari-hari Rana di Kadubana terasa hampa.

Pagi yang biasanya ia sambut dengan semangat kini hanya diisi dengan diam dan tatapan kosong ke arah bukit di kejauhan.

Ia sering duduk di depan rumah, menatap jalan berdebu yang dulu biasa ia lewati untuk menuju Ciburayut.

Jalan itu kini hanya menjadi saksi bisu — jalan yang dulu penuh tawa, kini dipenuhi kenangan dan sesal.


“Aku nggak nyangka semuanya bakal selesai secepat ini,” gumamnya pelan.


Bayangan di Senja


Suatu sore, Rana pergi ke tempat biasa mereka dulu bertemu — di bawah pohon waru yang sudah tumbuh semakin rindang.

Batu besar tempat mereka sering duduk kini tertutup lumut hijau.

Ia mengusap permukaannya perlahan, seperti mencoba menghapus waktu yang telah lewat.


Hembusan angin membawa aroma sawah dan rumput basah.

Tiba-tiba, Rana merasa seperti melihat bayangan seseorang berdiri di ujung jalan.

Langsing, berambut panjang, dengan langkah pelan.

Sekilas, bayangan itu mirip Een.


Rana spontan berdiri.

“Een…?” suaranya nyaris berbisik.


Namun ketika bayangan itu mendekat, ternyata hanya seorang perempuan lain yang lewat sambil membawa ember.

Rana kembali duduk.

Ia tertawa kecil, tapi di matanya tersimpan genangan air yang belum sempat jatuh.

Lihat selengkapnya