Mantan Terindah

Rana Kurniawan
Chapter #10

Cinta Yang Perlahan Tumbuh

Judul : Cinta Yang Perlahan Tumbuh

Penulis : Rana Kurniawan


Hari-hari berjalan seperti biasa, tapi di antara kesibukan itu, Rana menyadari sesuatu yang berbeda.

Hatinya mulai berdebar lagi.

Setiap kali melihat Alya datang dengan senyum di pagi hari, ada rasa hangat yang sulit dijelaskan.

Setiap tawa kecil, setiap teguran lembut, seolah menjadi alasan baru bagi Rana untuk terus bertahan dan tersenyum.


Namun, cinta yang tumbuh dari luka tidak selalu berjalan tenang.

Ada rasa ragu, ada bayangan masa lalu yang sesekali datang mengetuk, dan ada dunia luar yang tak selalu mengerti.


Langkah Bersama


Pagi itu, Alya datang ke bengkel membawa sarapan.

Nasi uduk dan tempe orek, sederhana tapi hangat.

Rana tersenyum saat melihatnya.


“Kamu repot-repot banget, Alya.”

“Nggak kok. Aku tahu kamu sering lupa sarapan. Kalau terus kayak gini, nanti sakit.”


Rana terdiam sebentar, menatap wajah Alya yang tampak ceria.

Ada sesuatu yang berbeda dari perempuan ini — ia tidak banyak bicara soal cinta, tapi tindakannya selalu penuh perhatian.


Setelah makan, mereka duduk di depan bengkel.

Alya bercerita tentang murid-muridnya di sekolah, tentang anak-anak yang susah diatur, tapi membuatnya bahagia.

Rana mendengarkan dengan seksama, tertawa di beberapa bagian.

Untuk pertama kalinya, ia merasa damai tanpa harus berpura-pura kuat.

Suara dari Luar


Namun, seperti biasa, kebahagiaan tidak pernah datang tanpa ujian.

Beberapa hari kemudian, Rana mulai mendengar bisik-bisik dari tetangga sekitar.


“Itu Alya ya? Kayaknya sering banget ke bengkel Rana…”

“Jangan-jangan mereka ada apa-apa.”


Bisik-bisik kecil itu perlahan sampai juga ke telinga Alya.

Awalnya ia tak peduli, tapi lama-lama hatinya gelisah.

Lihat selengkapnya