Mantan Terindah

Rana Kurniawan
Chapter #15

Ketika Doa Menemukan Jalan Pulang

Judul : Ketika Doa Menemukan Jalan Pulang

Penulis : Rana Kurniawan


Hujan turun pelan di Kadubana sore itu.

Tidak deras, hanya rintik lembut yang menimpa daun-daun mangga di depan bengkel Rana.

Ia duduk di kursi kayu, memandangi jalanan yang basah sambil menyeruput kopi hangat.


Sudah hampir delapan bulan sejak surat terakhir dari Alya datang.

Sejak saat itu, tidak ada lagi kabar baru.

Namun entah mengapa, Rana selalu percaya — bahwa doa yang tulus tak pernah hilang arah.


“Kalau memang takdir masih mengizinkan, pasti ada jalan untuk bertemu,” gumamnya pelan.


Kabar Tak Terduga


Sore itu, Doni datang dengan wajah penuh semangat.


“Ran! Lo tahu nggak? Minggu depan ada acara pendidikan di balai desa. Katanya guru-guru dari luar kota juga pada datang.”

“Terus?”

“Gue nggak yakin, tapi katanya ada nama yang mirip… Alya Rahma.”

Rana terpaku.

Senyum kecil muncul di sudut bibirnya, tapi matanya langsung berkaca.


“Alya Rahma?”

“Iya, mungkin bukan dia, tapi lo tau sendiri — nama itu nggak banyak di sini.”

Rana hanya mengangguk, menatap jalan dengan pikiran yang jauh.

Malam itu ia sulit tidur. Hatinya berdebar seperti delapan bulan lalu ketika membaca surat dari Serang.

Ia tidak tahu apa yang harus ia harapkan — tapi ada harapan kecil yang kembali tumbuh di dadanya.


Hari Pertemuan


Hari yang ditunggu tiba.

Balai desa ramai oleh orang-orang: guru, murid, dan warga yang datang menghadiri acara pelatihan literasi.

Rana datang hanya karena alasan sederhana — memperbaiki motor dinas panitia yang mogok di depan balai.


Namun begitu ia turun dari motor, pandangannya terhenti.

Di depan panggung, berdiri seorang perempuan dengan kerudung biru muda, memegang mikrofon dan tersenyum hangat pada para murid.


Suaranya lembut, tapi jelas.

Lihat selengkapnya