Mantan Terindah

Rana Kurniawan
Chapter #20

Surat Terakhir Untuk Een

Judul : Surat Terakhir Untuk Een

Penulis : Rana Kurniawan


(Penutup)


Pagi itu, langit Kadubana bersih.

Matahari bersinar lembut, dan udara membawa aroma rumput yang basah setelah hujan semalam.

Di halaman rumah kecilnya, Rana Kurniawan duduk di kursi kayu, mengenakan kemeja putih dan senyum yang tenang.

Hari ini adalah hari pernikahannya.


Di ruang tamu, para tamu sudah mulai berdatangan.

Bunga-bunga melati menggantung di pintu, dan suara gamelan lembut terdengar di kejauhan.

Rana menatap cermin — bukan untuk memastikan kerapian bajunya, tapi untuk menatap dirinya yang baru.

Pria yang dulu menulis dari luka, kini siap melangkah dengan hati yang sembuh.


Namun sebelum acara dimulai, ia melakukan satu hal terakhir yang sudah lama ingin ia lakukan.


Sebuah Surat yang Lama Tertunda


Di meja kerjanya, ada selembar kertas dan pulpen yang sudah menemaninya menulis puluhan malam.

Rana menarik napas dalam, lalu mulai menulis dengan tangan yang tenang.


Untuk Een, mantan terindahku…


Aku gak tahu apakah surat ini akan pernah sampai padamu.

Mungkin kamu sudah punya kehidupan yang bahagia bersama keluargamu —

dan itu sudah cukup membuat aku tersenyum.


Dulu aku menulis tentang kita dengan air mata.

Sekarang aku menulis dengan rasa syukur.


Terima kasih karena pernah mencintaiku dengan cara yang paling tulus.

Terima kasih karena pernah pergi,

Lihat selengkapnya