Mantan

Bentang Pustaka
Chapter #2

Enggak mungkin lupa, aku selalu ingat alasan keberadaanku di sini.

“Siang, Teh!” Seraut wajah yang cukup familier menyapaku dengan ramah. Aku lupa namanya, tapi dia salah seorang pelanggan di sini.

“Siang.” Aku langsung menghentikan kegiatanku, membersihkan beberapa set perhiasan sambil menata ulang etalase bagian perhiasan. “Ada yang bisa aku bantu? Kali ini kamu mau nyari apa?”

Dia menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum lebar. “Kali ini aku udah punya barang incaran.” Dia menunjuk salah satu set perhiasan yang ada di depanku. “Itu masih dijual, kan?”

“Ini?” Aku memastikan set perhiasan yang ditunjuknya, sepasang anting dan kalung berhias mutiara dengan desain sederhana. “Masih, dong! Kenapa? Ini, ya, barang incaran kamu? Ini memang modelnya sederhana, tapi cantik banget karena desain dan hiasan mutiaranya.”

Mata gadis di hadapanku berbinar senang. “Dari pertama lihat aku udah naksir banget, Teh. Cuma waktu itu aku belum punya duit.” Dia tertawa kecil. “Sempat takut keburu dibeli orang lain, sih, tapi kayaknya memang berjodoh sama aku, ya?”

“Mungkin.” Aku mengeluarkan perhiasan itu dari kotaknya. “Dicoba dulu aja daripada nanti nyesel.”

“Enggak mungkin nyesel, Teh! Tapi boleh, deh, sekalian bayangin model baju yang cocok.” Senyumnya semakin lebar ketika menerima set perhiasan itu. “Gimana ceritanya ini bisa berakhir di sini, Teh? Aku enggak habis pikir ada cewek yang mau melepas perhiasan secantik ini.”

“Namanya juga barang pemberian mantan. Ada kenangan yang membuat berat menyimpannya.” Aku berusaha menjawab sediplomatis mungkin. Perhiasan itu memang cantik, tapi secantik apa pun tetap saja perhiasan itu menyimpan kenangan yang menyakitkan.

“Gimana, Teh, bagus enggak?” Gadis itu berbalik dan menatapku dengan mata besarnya.

“Kalung itu kelihatan cantik di kamu.” Aku berusaha tersenyum dan melupakan ingatan yang hampir terbuka.

“Beneran?” Dia memiringkan badannya. “Aku masih enggak habis pikir ada cewek yang mau melepas perhiasan secantik ini.”

Lihat selengkapnya