MANTANnya Teman jadi Pacar

Euis Shakilaraya
Chapter #6

Lomba Antar Sekolah

Kafka kaget setengah mati karena tak sengaja melihat selingkuhan pacarnya sedang makan berdua bersama Sisil saat dia lewat di depan restoran favorit Hanin. Dia langsung masuk dan membuat keributan tanpa memikirkan sekelilingnya. Hatinya terlalu marah mengingat dirinya dan Hanin putus karena cowok di hadapannya. Setelah hampir meledak dan hendak menonjok Yogi, dia tidak menyangka ancaman Sisil akan menjadi sepenurut ini. Sisil memaksanya untuk tenang dan duduk bersama jika tidak ingin diusir dari hadapan cewek itu. Kafka yang sangat tidak rela jika Yogi harus makan hanya berdua dengan Sisil, akhirnya menuruti semua keinginan Sisil termasuk untuk duduk dan lebih tenang.

"Sil, Hanin tau lu makan sama bajingan ini?" Kafka kembali memulai pertengkaran. Sisil menghela napas kesal.

"Apa perlu gue telpon Hanin?" tantang Sisil. Kesabaran Yogi mulai habis.

"Nggak perlu!" tegas Yogi. Sisil sedikit tersentak. Tak menyangka dengan responnya.

"See? Dia takut Hanin tau, Sil." Kafka merasa menang.

"Oke, sorry, Gi. Aku harus telepon Hanin," ucap Sisil.

"Aku?" Kafka hampir muntah mendengar Sisil menyebut dirinya aku.

Panggilan terhubung. Hanin mengangkat teleponnya.

"Nin, lagi apa?"

"Belajar. Kenapa?"

"Gue lagi makan sama Yogi di seafood mal langganan kita. Mau join?"

Hening.

Hanin tidak menjawab pertanyaan Sisil. Perasaan Sisil mulai berkecamuk. Dia takut yang dikatakan Kafka benar dan Hanin salah paham.

"Kok bisa lu makan sama dia?"

"Oh, tadi nggak sengaja ketemu pas gue mau nonton."

"Lain kali gue gabung. Sekarang lagi belajar. Lu makan yang kenyang ya."

"Oke, daaah."

Sisil melotot pada Kafka.

"Puas? Sekarang apa?"

Kafka mengacak rambutnya kesal. Dia mendorong bahu Yogi kemudian bangkit dan berlalu marah. Sisil gelisah. Film yang sangat menghibur tadi, mendadak tak lagi seru untuk dibicarakan. Mereka hanya makan dan diam sampai selesai. Hanin bersikap aneh. Apa benar mereka pacaran? Pertanyaan-pertanyaan itu mulai memenuhi benak Sisil.

"Nggak," ucap Yogi.

"Hah?" Sisil yang sedang larut dengan pikirannya, kebingungan saat tiba-tiba Yogi bicara.

Lihat selengkapnya