MANTANnya Teman jadi Pacar

Euis Shakilaraya
Chapter #12

Buletin Sekolah

Selain mengelola papan pengumuman, para osis juga membuat buletin sekolah untuk memuat informasi, ulasan pelajaran, cerpen, puisi dan info-info menarik seputar kegiatan dan program sekolah. Buletin sekolah dicetak seperti majalah, terbit setiap bulan dengan anggaran dana yang diberikan oleh pihak sekolah.

Setiap bulannya terbit sekitar 100 eksemplar untuk dibagikan secara gratis masing-masng 2 eksemplar di seluruh kelas dan ruang guru. Sisanya akan dipajang di depan ruang osis dan siapapun diperbolehkan membelinya untuk dikoleksi. Kemudian, uang hasil penjualan buletin akan dijadikan kas osis.

Jojo sedang menyiapkan distribusi buletin dengan memanggil para ketua kelas.

"Lama-lama gue muak banget sama drama percintaan temen sekelas gue," keluh Toto yang baru tiba di ruang osis setelah menonton drama antara Yogi dan Hanin.

"Kenapa?" tanya Jojo.

"Tiba-tiba Yogi masuk ke kelas dan adu bacot sama Hanin."

"Adu bacot ngeributin apa?" sambar Vani ikut penasaran.

Jiwa Toto yang menyukai bergosip mulai memanas. Dia menarik kursi dan duduk di samping sekretaris osis itu.

"Adu bacotnya nggak tau kenapa, tapi yang jelas, melibatkan Kafka sama Sisil," ucap Toto. Mendengar nama Sisil disebut, Jojo langsung antusias dan meninggalkan sejenak buletin yang sedang dirapikannya.

"Kenapa Sisil dibawa-bawa?" tanya Jojo. Semakin audiens penasaran, si biang gosip semakin bangga.

"Jadi semenjak profil Sisil dimuat di buletin sekolah, dia jadi sering nerima surat cinta gitu. Salah satu suratnya katanya sih beramplop biru langit gitu. Terus lu tau apa? Ternyata yang ngirim suratnya si Yogi."

Vani tercengang. Tidak menyangka siswa paling jenius itu akan melakukan sesuatu yang sangat norak. Jojo sudah menebak kalau Yogi memang menyukai Sisil sejak gosip mereka nonton berdua menyebar. Hal itu yang membuat Jojo tak ragu untuk berkelahi dengan salah satu siswa paling berpengaruh di Harapan Bangsa.

"Hanin yang nggak rela udah putus dari Kafka karena ketauan selingkuh sama Yogi, ngerasa nggak adil kalau Yogi harus suka-sukaan sama Sisil sedangkan dia udah rugi banyak intinya. Capek nggak sih jadi gue pagi-pagi harus nyaksiin hal se-norak itu."

Toto menutup gosipnya dengan menepuk dadanya pelan dan pura-pura akan muntah. Vani turut prihatin atas hal yang menimpa Toto. Sejenak dia bersyukur tidak sekelas dengan para biang onar itu.

"Terus Sisil gimana?" tanya Jojo.

"Keliatan syok sih, tapi seperti yang kalian tahu. Anak seceria dia nggak paham caranya sedih-sedihan. Thanks ya buletinnya."

Toto menjawab sambil berlalu. Dia sangat tidak menyukai Sisil dari berbagai aspek dan malas membahas hal tentang cewek itu.

***

Entah Sisil yang sial, atau memang hari ini kesialan ada di mana-mana, dari semua anak kelas yang harus membentuk kelompok jam pelajaran olahraga, Sisil dan Hanin tidak percaya hanya Kafka yang tersisa. Hal itu menyebabkan dengan sangat berat hati, Kafka diterima untuk bergabung di kelompoknya. Setelah terbentuk kelompok dan memberikan arahan mengenai yang akan mereka lakukan, Pak Karim kembali ke ruang guru.

Sisil dan Hanin duduk di pinggir lapangan sambil menyedot susu kotak sogokan dari Kafka.

"Tadi pagi apa-apaan sih? Norak banget," tanya Sisil tiba-tiba. Hanin tertawa terbahak-bahak.

Lihat selengkapnya