MANTANnya Teman jadi Pacar

Euis Shakilaraya
Chapter #13

Kunjungan Osis

Sisil melangkah keluar rumah diikuti oleh Yogi.

"Aku nggak pacaran sama Hanin, Sil," ucap Yogi sungguh-sungguh. Sisil malas menanggapinya karena Sisil sudah memutuskan untuk berada di sisi Hanin dan berhenti mencari tahu soal yang terjadi antara Yogi dan temannya itu.

"Surat beramplop biru langit beneran kamu?"

"Iya dan nggak."

Cewek itu mengernyitkan dahinya.

"Yang pertama memang bener, tapi karena nggak ada balesan, aku nggak kirim surat lain. Kamu nggak buka isinya?"

"Buka dan baca kok," jawab Sisil.

"Surat ke berapa?"

"Kenapa emang?"

"Surat pertama yang aku kirim, aku jelas bilang siapa aku dan kenapa aku kirim surat itu ke kamu. Tapi liat ekspresi kamu tadi pagi, kamu seolah-olah nggak tahu kalau itu aku. Pas kita nggak sengaja ketemu di bioskop pun kamu nggak bahas sama sekali soal surat."

Sisil tercengang.

"Aku nggak tahu surat ke berapa yang aku baca. Isinya cuma soal kagum, cinta dan lain-lain tanpa nama pengirim. Setelah itu, aku buang semua surat yang aku terima tanpa baca isinya," jelas Sisil.

"Surat aku isinya foto kamu waktu kelas satu yang pernah aku fotoin pake hape aku. Waktu itu kamu jadi perwakilan siswa yang kasih bunga ke aku yang baru pulang bawa medali emas olimpiade matematika. Fotonya masih ada kalau kamu nggak percaya."

Tubuh Sisil agak limbung.

"Sebentar, Gi." Sisil merasa perlu mencerna informasi yang baru saja dia dengar.

"Kamu nggak apa-apa?" Yogi khawatir.

"Kayaknya mending kamu pulang. Kita lanjutin besok aja," ucap Sisil. Yogi merasa harus menuntaskan semua kesalahpahaman namun sepertinya Sisil sangat terkejut. Dia menahan diri dan memilih pamit meninggalkan Sisil. Cewek itu buru-buru masuk rumah dan berlari menuju kamarnya.

***

Seluruh personil Ghost Town Band datang ke rumah Kafka dan berkumpul di kamarnya untuk menghibur sang vokalis yang resmi putus dari pacarnya. Tiba-tiba pintu kamar Kafka terbuka.

"Makan malam, boys?" Mama Kafka, Irene mengacungkan dua kresek putih besar berisi makanan yang langsung diambil alih oleh Regas.

"Makasih, Tante. Baru pulang kerja, Tan?" tanya Regas. Irene mengangguk dan tersenyum.

"Tumben personil lengkap. Mau ada acara apa?" tanya Irene. Arya tergelak.

"Kafka diputusin, Tan," jawab Arya disambut tawa meriah dari yang lainnya sedangkan yang diledek diam saja tak peduli.

Lihat selengkapnya