MANTRA CINTA Si Anak LASANG

Poloria Sitorus
Chapter #4

BAB. 4 - Permintaan Maharati pada Ayahnya


**

Ucapan ayahnya membuat jantung Maharati berdebar dan dia bergidik saat mendengar kata-kata ayahnya bagaikan panah menusuk jantungnya. Bukankah dia sendiri telah menusuk adik kembarnya sendiri dari belakang. Bukankah dia sedang berusaha mengambil Arik Badra dari genggaman cinta Danum Badia.

 

Dan entah mengapa, apa pun yang dimiliki Danum Badia, Maharati selalu berhasrat lebih besar untuk memiliki hal yang sama. Itu berlaku sejak mereka kecil dulu. Baik baju, sepatu, mainan, pita rambut, makanan, bahkan kini, cinta dari Danum Badia pun harus ada dalam genggaman Maharati.

“Harus, aku harus mendapatkan segala yang aku inginkan!” titah Maharati dalam hatinya.

 

“Tapi, Maharati, sekali lagi, sebelum semuanya terlambat, kau harus benar-benar bisa pastikan, apakah Arik Badra pantas menjadi pendamping hidupmu? Apakah kau ingat siapa kau ini, Maharati?” suara dingin dan parau ayahnya membuat Maharati sejenak bertanya dalam dada.

 

“Kau adalah ‘Ratu’ selanjutnya di kerajaan Purok Mamut, Maharati! Dan hanya akan ada satu Matahari dalam sebuah kerajaan!” gumam Purok Mamut dalam hati.

 

“Apakah laki-laki itu sudah benar-benar mencintaimu?” tanya Purok Mamut untuk kedua kalinya kepada puterinya, Maharati.

 

 “Bukankah Ayah sendiri sudah mendengar dan menyaksikan Arik Badra mengatakan itu.?! Dan di hadapan Ayah juga, Arik Badra telah memakaikan ‘Agit’ di leherku sebagai tanda cinta dan kesungguhannya untuk menjadikanku sebagai istrinya. Apalagi yang Ayah ragukan?” desak Maharati pada ayahnya. Meski dalam hati, Maharati tahu bahwa dia sedang mendustai dirinya sendiri. Sebab sesungguhnya dia tahu betul, kalau Arik Badra hanya mencintai adik kembarnya, Danum Badia.

 

“Maaf, Ayah, sesungguhnya, yang ada di hati Arik Badra hanyalah Danum Badia. Tapi aku yakin, dia bisa menjadi milikku. Seperti yang Ayah pernah lakukan 23 tahun yang lalu pada ibu kami, Mayang Manggali,” Maharati berbisik dalam hati. Bibirnya menyungginkan sedikit senyum pada ayahnya.

 

Maharati memang dianugerahi sedikit kemampuan ‘cenayang’ sejak dia dilahirkan. Namun tentang kisah ritual pernikahan gaib yang pernah dilakukan Purok Mamut saat mengambil Mayang Manggali menjadi istri keduanya dengan melakukan ritual pembacaan Mantra Cucah Bangkai pada 23 tahun yang lalu, diketahui Maharati dari Tuaq Ampong, saudara sepupu Purok Mamut dari keturunan Terek Lamiang.

Lihat selengkapnya