Blurb
"Kau pasti akan kembali pulang, kan?" tanya Ratih saat aku hendak kembali ke asrama.
Aku terdiam, hanya memandangi wajah penuh harap itu di hadapanku.
Ratih mengulangi pertanyaannya lagi, "Kau pasti kembali pulang dengan selamat, kan?"
Kuraih jari kelingkingnya dan mengaitkannya ke jari kelingkingku. "Sudah kukatakan padamu, seorang prajurit tak pernah mengingkari janjinya."
Itulah percakapan terakhir di malam sebelum Bima berangkat ke Blitar untuk menjalankan tugas yang penuh risiko. Tugas terakhir yang merenggut nyawanya dan harus membuatnya mengingkari janjinya sendiri sebagai seorang prajurit.
Namun seolah sang semesta ingin bercerita tentang sebuah kisah cinta sepasang anak manusia, berpuluh-puluh tahun setelahnya mereka dipertemukan kembali—dalam dua wujud yang berbeda. Dalam situasi berbeda yang sulit dijelaskan.