Arrou Dynasty

Kimjuncotton.
Chapter #3

#Murid baru dan pangeran gunung es.

Pelajar yang bernama Qia ini,berdiri tepat di depan meja dan kursi guru.

Gadis bertubuh mungil ini,berdiri bertatapan dengan seorang laki-laki yang nampaknya sangat ia kenal.

"Bagaimana kau sudah berkeliling?". Dia mengawali perbincangannya dengan Laki-laki itu.

" Sudah. " Dijawab cepat laki-laki misterius tersebut.

"Sekolah yang hebat". Katanya memuji lebih.

Keduanya asyik berbincang. Terlihat Qia sangat mengenal Laki-laki ini. Rupa wajahnya tak asing dalam pandangan.

Dan seragam sekokah yang ia kenakan sangat sama dengan seragam sekolah (SMA) ini. Apa dia murid baru di sekolah ini?.

Suasana kelas cukup ramai. Perbincangan Qia dengannya sedikit terganggu.

Terutama murid-murid laki-laki yang aktif berlarian di dalam kelas.

"Minggir!". Berlari,berlalu-lalang melewati Qia dan Laki-laki itu dengan begitu saja.

" Itsss". Qia mengelak. Respect tubuhnya menghindar tabrakan dengan murid lain yang ceroboh.

"Ramai sekali!" .Ungkap senang laki-laki yang belum di kenal banyak orang ini.

Kedua mata indahnya memandang terus murid-murid yang berlarian tadi,di ikuti terus kemana para murid tersebut pergi. Menoleh ke belakang nya.

"Ramai apa?." Lirih kesal Qia.

"Mengganggu tahu." gerutu kesalnya.

Qia kesal. Mimiknya wajahnya menekuk marah,dia teramat tidak suka dengan murid-murid yang gemar bercanda di dalam kelas.

"Bagaimana dengan pacarmu?". Berbisik perlahan,bercanda pada teman di sampingnya.

Tiga teman lainnya berjalan beriringan melewati Qia begitu saja.

" Ha". Tertawa merunduk menyembunyikan wajah.

"Itu tidak mungkin". Mengelak dari teman yang berdiri di paling tengah,diapit kedua teman lainnya.

Tertawa riya seraya bercanda gurau,memasuki ruangan kelas.

Qia dan Laki-laki yang masih belum di ketahui namanya ini terdiam ,memperhatikan ketiga pelajar yang baru saja melintas di hadapan mereka.

Gaya berjalan mereka Zig-zag bak seperti model paris saja.

Androk yang mereka gunakan pun terlalu pendek untuk batas seorang pelajar sekolah.

Berjalan yang Zig-zag,membuat laki-laki ini melihat dengan ngeri ketiga pelajar tadi.

" Ada yang seperti itu. Di kelas ini". Ungkap sedikit tak menyangka darinya.

"Banyak". Sahut singkat Qia.

" Yang seperti itu di sini". Katanya dengan berbisik. Wajahnya mendekat sedikit pada laki-laki tersebut.

"Sungguh". Tanggapan serius darinya.

" iya". Membenarkan tertutur dari mulut Qia sendiri.

Wajahnya pun masih mendekat dengan laki-laki itu. Serupa dari dengannya,dia berbicara berbisik pada Qia.

"Hm-hm". Tertahan tawanya.

Hhh. Qia pun ikut menahan tawa.kini tak lagi saling mendekat wajah.

" Ha...!" Tawa lepas dari keduanya.

"Aku sangat tidak suka dengan mereka. Gaya berjalannya saja sudah salah". Pikir buruk pandangan Qia terhadap ketiga pelajar tadi.

" Gaya berjalannya seperti pesawat terbang. Zig-zag". Katanya yang sangat tidak suka.

Seraya duduk tak berdosa di atas meja guru.

Tak murid Laki-laki, atau murid perempuan. Qia sangat tidak menyukai teman-teman satu kelasnya.

"Sungguh". Di pertanyakan oleh laki-laki tersebut. Benarkah Qia sangat tidak menyukai mereka?.

" Tapi aku sangat suka mereka. Murid-murid yang berjalan seperti itu. "Pikir kotornya.

" Mungkin aku akan suka kelas ini". Mengada-ngada ucapannya.

Dengan sedikit gerakan mendekati Qia, yang duduk di atas meja guru.

"Qia". Murid lain datang,di tengah-tengah perbincangan.

Dia adalah Raeni.

" Ha". Membuang kasar nafasnya.

"Bucinnya Oppa!". Tutuk tak terdengar senang darinya.

" Qia". Panggilnya begitu akrap pada Qia.

Tepat mendekat di samping nya. Raeni berdiri menempel pada Qia.

"Ada apa?". Tanya cuek.

Pelajar peringkat kedua dari seluruk kelas ini.

" Kau marah padaku?". Bertanya menerka-nerka.

Pandangnya melihat kepada Qia yang duduk di atas meja.

"Tidak". Sangkalnya.

Segera turun dari atas meja. Dan menginjakan kembali kakinya ke bumi.

" Hm..." Meraumnya seperti anak kucing kepada Qia.

Mencakar-cakar manja tangan kanan Qia, layaknya benar-benar seperti The Littel Cat.

Bersandar dan menempel erat bak prangko pada Qia. Untuk saat ini dia belum berteriak layaknya Kpopers,(fans panatic untuk para pecinta musik Korea.)

Mungkin tidak setelah ini. Setelah dia melihat wajah tampan Laki-laki yang sejak tadi berbincang dengan Qia.

Bagaimana reaksinya,saat melihat pria ini?, akan kah dia mengamuk-ngamuk seperti kucing?", atau.

Lihat selengkapnya