Setelah putri kecil rumah ini pergi.
Eomma kembali dikejutkan dengan kedatangan sosok misterus yang datang beberapa hari lalu.
Dia berdiri cepat di hadapan Eomma,yang kini berada seorang diri di rumah.
"Khau". Mengaum dari sosok tersebut.
Berjubah hitam,dan menutup semua bagian tubuhnya.
Berdiri tepat di depan Eomma.
Sontak ibu satu anak ini pun terkejut.
" Ayah!".
Berteriak. Bersandar pada sudut dinding.
"Dimana putrimu?".
Tanya begitu berat suaranya.
" khau". Menggeram kuat-kuat,dengan wajah yang tertutup kain hitam.
"Tidak ada." Takutnya,menempel pada sudut dinding.
"Dia tidak ada di sini". Pertegasnya.
Eomma muda ini berusaha untuk tidak takut demi putri tunggalnya.
Tangan kanannya menghempas memberi isyarat,bahwa putri yang dimaksudnya tidak ada.
" Ingat."
Tutur seram sosok tersebut.
"Khi". Menunjukan sepasang taring,dihadapan Eomma.
" Hanya tinggal satu bulan purnama lagi. Kau harus segera menyerahkan putrimu pada ku",
Pinta melihat sangat dekat kepada wajah Eomma.
"Jika tidak.
"Aku dan para keturunanku,termasuk kau dan putrimu,akan lenyap dari muka bumi ini!".
Tegas bernada tinggi.
" Ingat itu!".
Menggeretak.
Clik.sekecap sosok itu hilang tertiup angin. Hilang cepat dari mata.
Sosok hilang.
"Hu". Eomma mengelus-elus dadanya.
" Syukurlah". Dia pun bersyukur.
(Diam,tak berujar. Hanya menatap bingung harua berbuat apa?. Masih berdiri tak berkutik dari dinding).
(Tinggalkan apa yang terjadi dirumah mewah ini).
(Di lokasi berbeda. Di sokolah Raeni).
Dan Raeni baru saja tiba di sana.
Di depan pintu kelasnya.
Dia harus terkejut sesaat.