Sepulang sekolah. Pukul 15:00,sore. Di depan gerbang masuk sekolah. Berdiri khawatir cemas membelakangi mobil hitam yang sedang terparkir.
Melihat Arloji di tangan kiri.
Raeni pun berkata.
"Dimana pak Agus?".
Menengok kekiri,kekanan menunggu kedatangan supir pribadinya yang bernama,(Agus).
Di lirik kembali Arloji cantiknya.
Waktu sudah berjalan 5 menit dari dia berdiri disana.
Para murid lain berlalu-lalang melewati diriku, hingga salah seorang teman menyapa ku.
" Dah Raeni!!! ".
Melambai tangan, menyapaku yang tengah gelisah ini.
"Dah lisa!!!'.
Ku balas dengan melambai tangan pula.
Temanku melintas berlainan arah dengan ku,hingga dia telah hilang dari pandangan ku.
" Dimana Pak Agus. Ini?".
Semakin khawatir dari ku.
"Tidak seperti biasanya dia datang terlambat seperti ini!".
Mencemasnya aku.
Ku lihat kembali Arloji ini.
Sudah 10 menit waktu berjalan.Namun,dia tak kunjung datang.
Kemanakah Dia?.
" Apa terjadi sesuatu dengannya? ". Menerka dalam kecemasan ku.
" Tidak Raeni ".
Berpikir positif.
" Buang jauh-jauh pikiran itu!".
Mencoba tak berpikir buruk.
Ku tenangkan pikiran,tak usah cemas. Yakinlah dia pasti datang!.
Tit...
Mobil tidak datang,melainkan motor besar besar terparkir tiba-tiba di hadapan ku.
(Warnanya hitam bercampur corak biru gelap di bagian depan.
Berjaket kulit berwarna hitam,Helm pun berwarna serupa. Dan pelindung lainnya yng juga berwarna hitam.
Siapakah dia?. Apakah dia manusia bersosok hitam?).
Terlihat wajahnya setelah Helm terbuka tenyata Sang murid pindahan,yang memiliki saudara kembar bernama Qia.
"Sedang apa kau disini?, seorang diri pula".
Bertanya lembut bersuara basah,dari Laki-laki pemilik motor besar tersebut.
Kepada seorang Gadis cantik pemilik nama Raeni ini.
" Biasa. Menunggu Supir pribadi!".Raeni menjawab santai.
"Oh". Iki mengnganggut,dari atas motornya.
" Mau ku antar pulang".
Pinta pria tampan ini.
"Tidak. Terima kasih".
Di tolak saja oleh Raeni.
" Supirku akan datang nanti!". Perjelasnya dengan cemas,sambil menengok kekiri dan kekanan.
"Mungkin hari ini dia tidak datang".
Mencoba menebak dari pelajar yang baru saja pindah ke sekolah SMA ini.
" Mau ku antar saja".
Ajaknya yang kedua kali.
"Tidak. Terima kasih".
Menolak kembali dari Raeni.
Kecanggungan mulai terlihat darinya. Sesekali dia melirik ke arah Rizky yang terduduk di atas motor besarnya.
" Pak Agus,pasti datang".
Yakinnya. Memandang wajah Iki.
Hm... Iki pun paham,akan penolakan dari Seorang Gadis.
Maka dari itu di tunggunya untuk beberapa menit lagi.
Menit pun telah berlalu. Namun,yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang.
Di pandangi kembali wajah Raeni yang terlihat semakin cemas.
Mencoba kembali ke peruntungan. (Terlintas dalam pikir seorang pria).
Semoga saja yang ketiga kali,Raeni mau menerima ajakannya.