Many Things Happened

Naomi Indira
Chapter #5

CHAPTER 4 : PERSETERUAN

CHAPTER 4 : PERSETERUAN

 

2 Tahun kemudian…

“Clement, kau dipanggil pak Leon di ruang dosen.”

“Benarkah? Aku akan kesana kalau begitu.”

  Aku berjalan menuju ruangan dimana dosenku berada. Dia pasti memanggilku untuk suatu tujuan, dan aku sangat penasaran apa tujuan dia memanggilku.

Tok tok

“Pak Leon?”

“Masuklah, Clement.”

“Baiklah, selamat pagi pak Leon.”

“Selamat pagi, Clement.”

“Ada apa pak?”

“Mengapa anda memanggilku? Apakah ada hal penting yang hendak anda bicarakan?”

“Clement, aku memanggilmu untuk suatu tujuan. Sebagai tugas awalmu, aku ingin mengajakmu untuk melakukan pelayanan di suatu tempat.”

“Tempat apa pak?”

“Suatu tempat yang sebenarnya cukup berbahaya apabila kita tidak berhati-hati.”

“Benarkah? Saya jadi penasaran.”

“Saya berencana untuk mengajak satu orang temanmu juga, Martin, kalian terlihat cocok. Kemungkinan kita akan berangkat di bulan depan.”

“Baiklah pak, anda bisa mengabari saya kemana kita akan pergi.”

  Singkat cerita, aku kembali ke kelas untuk mencari sahabat baikku selama kuliah, Martin. Dia selalu menemaniku semenjak kami berkenalan. Pertemanan kami sangat awet karena kami saling mengenal satu sama lain. Aku mencari dia untuk memberitahu apa yang tadi dikatakan pak Leon.

“MARTINNN, DIMANA KAU???”

“CLEMENT AKU DISINIII.”

“MARTIN AKU PUNYA BERITA BAIK.”

“Apa itu? Apa kabar baiknya? Apakah kabar baik ini menarik?”

“Ya tentu saja menarik, kalau tidak menarik tidak akan kuberitahu.”

“Hahahaha, baiklah apa?”

“Aku baru saja bertemu pak Leon.”

“Lalu?”

“Lalu dia bilang kalau dia akan mengajakku untuk melakukan pelayanan di suatu tempat, namun dia bilang, tempat tersebut cukup berbahaya apabila kita tidak berhati-hati. Dia juga bilang akan mengajakmu juga, jadi kita berdua akan ikut pak Leon.”

“Benarkah? Asikkk, pelayanan bersama sahabatku.”

“YEYYYYYYYYYYY.”

  Kami begitu senang, kami memiliki tujuan dan sepertinya kami akan menjalankan misi khusus untuk melakukan ini semua. Kami tidak sabar mendengar misi khusus apa yang akan diberikan kepada kita. Apakah misi khusus yang diberikan akan begitu menantang? Seberapa berbahaya hal yang akan kita jalankan? Bagaimana karya dan penyertaan Tuhan? Aku sangat tidak sabar.

Keesokannya…

  Aku kembali pada aktivitasku hari ini. Aku melakukan aktivitas seperti biasa dimulai dari bangun tidur, melakukan doa pagi untuk bersyukur atas apa yang Tuhan sudah berikan kepadaku. Dan bersiap untuk suatu hal yang baru di hari ini. Aku memulai dari mandi, mengenakan pakaian formal, sarapan, kemudian berangkat. Tidak lupa aku berpamitan dengan ibuku terlebih dahulu sebelum aku berangkat.

  Aku berangkat dengan menaiki sepeda, kemudian aku lanjut menaiki kereta, lalu berjalan kaki menuju kampus sebagai bentuk penghematan. Tentu saja, naik transportasi umum adalah bentuk kita sebagai warga untuk mengurangi keramaian. Penggunaan transportasi pribadi terlalu sering itu akan menyebabkan kemacetan. Kemacetan dikarenakan terlalu banyak kendaraan akan membuat suasana begitu padat, dan udara akan menjadi panas. Maka dari itu, aku lebih baik memanfaatkan alat transportasi umum yang telah disediakan pemerintah sebagai bentuk apresiasi terhadap fasilitas umum yang telah disediakan oleh pemerintah.

  Setelah turun, aku melanjutkan perjalananku dengan berjalan kaki karena menurutku hal tersebut lebih menyehatkan. Tentu berjalan kaki adalah kegiatan yang sungguh melelahkan, namun aku menghitung hal tersebut sebagai bentuk olahraga. Kebanyakan dari anak muda sekarang melakukan banyak kebiasaan buruk yang menurutku tidak sehat. Mereka lebih memilih untuk berdiam di rumah dan sibuk dengan kesibukan masing masing. Mereka terlalu sibuk tidur tiduran sampai tidak ingat olahraga. Ini adalah hal yang perlu dikurangi mengingat kesehatan adalah nomor satu.

  Di tengah jalan, aku menemukan ada seorang wanita yang nampaknya sedang digoda oleh beberapa pria. Beberapa pria tersebut bahkan mengeluarkan candaan candaan yang tidak pantas untuk menggoda perempuan tersebut. Hal ini biasa kulihat pada komentar di postingan media sosial. Orang orang seperti itu adalah orang orang yang tidak berpendidikan, karena mereka tidak tahu sebenarnya secara tidak langsung mereka sedang melakukan pelecehan terhadap wanita. Hal tersebut tidak bisa dibenarkan. Akupun memutuskan untuk menghentikan mereka dan mengedukasi bahwa hal tersebut bukan hal yang baik untuk dilakukan.

”Hei, apa yang sedang kalian lakukan, berhenti menggoda wanita tidak bersalah !”

“Siapa kau? Suka suka kami lah mau berbuat apa, itu bukan urusanmu.”

“Itu urusanku, orang orang seperti kalian perlu dididik agar tidak melakukan hal hal seperti itu ! Kalian seperti orang tidak sekolah !”

“Oh sombong ya, mentang mentang kami tidak sekolah tinggi, kau pasti orang kaya yang bisa sekolah tinggi kan? Buat apa kaya kalau tidak bahagia? Hahahaha, ini adalah kebahagiaan kami.”

“Buang pikiran orang yang bisa sekolah tinggi hanya orang kaya, kita bukan di jaman penjajahan namun kita ada di jaman modern, kenapa masih berpikiran seperti itu? Kalau kau niat sekolah, kenapa tidak cari beasiswa? Kau harus malu ! Kau masih punya kesempatan untuk menaikkan derajat keluargamu melalui pendidikan, dan lagi, tidak ada yang salah menjadi orang kaya, tidak semua orang kaya sombong dan jahat. Kau harus mengubah pola pikirmu itu, agar kau maju.”

  Mereka terdiam, mereka nampak tidak tahu harus berbuat apa. Mereka sepertinya malu terhadap apa yang telah mereka lakukan. Mereka seharusnya tertampar dengan perkataanku barusan. Akupun berpesan kepada mereka untuk tidak mengulangi hal tersebut kembali dan lanjut untuk berjalan menuju kampusku.

  Tidak lama kemudian, aku melihat temanku Martin sedang berada di depan kampus, nampaknya ia sedang menungguku datang. Martin memang baik, sejak dulu dia selalu menjadi teman yang baik. Dia menolong aku saat aku sedang kesulitan, dan dia tidak pernah meminta imbalan. Padahal, dia kehilangan ayah dan ibunya namun dia tetap berjuang untuk mengenyam pendidikan. Karena dia percaya, pendidikan memang tidak menjamin seseorang menjadi kaya raya, namun orang yang benar benar serius mengenyam pendidikan akan mendapatkan ilmu yang menjadikan mereka lebih beradap, rendah hati, serta dapat membedakan mana yang baik dan buruk.

 Martin merupakan seorang anak yang juga mendapatkan beasiswa, sama sepertiku. Perjuangannya patut diacungi jempol. Dia memberi contoh, seorang pendeta harus bisa menjadi seorang yang baik, karena kelak kita akan menjadi contoh bagi banyak orang.

“Martin, apa yang sedang kau lakukan?”

“Aku menunggumu, Clement, ayo kita masuk.”

“Ayo.”

  Seperti biasa, kegiatan seperti ini sudah lama kami lakukan. Kami benar benar sahabat dekat yang baik. Kami berjalan bersama, pergi ke kelas bersama, ke kantin bersama, ke kelas bersama. Kami begitu solid, dan sulit untuk memisahkan kami. Kami benar benar orang yang tidak dapat dipisahkan.

“Martin, kau penasaran tidak sih kita akan dibawa kemana oleh pak Leon?”

“Hmmm, aku tidak tahu, kemana yaaa.”

“Aku masih penasaran dimana tempat berbahaya yang dimaksud oleh pak Leon.”

“Hmmm, aku juga penasaran lhooo, kita tunggu saja kabar dari pak Leon, dia benar benar misterius, membuat orang penasaran saja.”

“Hahahah, aku setuju padamu, dia dosen yang misterius, dia benar benar keren.”

  Hari ini kami benar benar semangat. Entahlah namun hari hari kami dipenuhi oleh semangat serta rasa syukur yang tidak ada habisnya. Kami kemudian masuk kelas dan sekarang tepat jam 8, dosen kami sudah datang.

“Selamat pagi, bagaimana kabar kalian hari ini?”

“Baik pakk.”

“Baiklah, hari ini, mungkin saya akan membahas dan mengulang beberapa materi yang sudah berlalu, namun akan saya lanjutkan hari ini. Terakhir ketika kita membahas aliran gereja, kita juga membahas salah satunya gereja setan. Seharusnya ini tidak dapat disebut sebagai gereja, karena gereja adalah sekumpulan pengikut Kristus yang membentuk sebuah komunitas.”

  Aku tahu, gereja setan melakukan pengajaran pengajaran yang bertentangan dengan alkitab. Mereka mengincar jiwa jiwa anak muda di era sekarang melalui banyak hal. Mereka juga mengincar orang orng yang putus asa, depresi, penuh dengan dendam. Mereka adalah target yang sangat bagus.

“Hari ini, kita akan membahas hal hal yang santai saja, layaknya mengobrol, namun saya akan memberikan kalian banyak ilmu penting.”

  Bagus, nampaknya obrolan hari ini akan sangat menarik. Aku tidak sabar untuk mendengar apa yang akan diceritakan oleh pak dosen kali ini.

“Apa kalian percaya kerasukan itu nyata?”

“Percayaa” Jawab beberapa anak.

“Sebenarnya, banyak orang yang kerasukan dianggap sebagai bagian dari gangguan kejiwaan. Memang beberapa dari mereka mengalami gangguan kejiwaan dan masalah mental maupun keadaan yang dapat disebut masalah medis. Namun, ada beberapa hal yang tidak dapat ditandai dengan masalah medis. Contohnya adalah ketika secara tiba tiba, seseorang dapat berbicara dalam bahasa lain, padahal sebelumnya dia tidak pernah mempelajari bahasa tersebut.”

  Ini menarik, aku mendapatkan satu hal baru cara untuk membedakan orang kerasukan dan gangguan kejiwaan dapat diidentifikasi melalui beberapa gejala, seperti berbicara dalam bahasa lain secara tiba tiba. Memang, hal tersebut merupakan fenomena aneh dan jarang terjadi. Aku jadi teringat bahasa roh. Sekarang, aku ingin bertanya bagaimana bahasa roh bisa terjadi. Aku mendengar banyak desas desus beberapa pendeta yang nampaknya menyalahgunakan bahasa roh.

“Pak, saya mau bertanya sesuatu, namun sepertinya ini akan sedikit berbelok dari apa yang sekarang sedang anda bahas.”

“Baiklah Clement, tidak apa apa, apa yang ingin kau tanyakan?”

“Aku ingin bertanya terkait bahasa roh, sebenarnya bahasa roh itu yang benar seperti apa? Apakah kita sebagai manusia dapat mengerti? Atau itu bahasa yang sebenarnya dapat dimengerti manusia? Karena banyak orang Kristen yang nampaknya berdebat tentang hal ini, dan aku juga masih bingung terkait hal ini, terimakasih.”

“Baik Clement, pertanyaan bagus. Jadi, siapa yang tidak percaya akan bahasa roh yang terkadang nampak aneh didengar di telinga manusia?”

  Beberapa dari mahasiswa mengangkat tangan mereka. Mereka beranggapan bahwa bahasa roh yang kebanyakan dipakai para pendeta itu merupakan bahasa roh yang tidak nyata karena banyak yang memiliki pemahaman sepertiku, bahwa bahasa roh sebenarnya adalah bahasa asing.

“Baiklah, saya akan menjelaskan kepada kalian, apa, dan bagaimana bahasa roh yang benar, supaya kalian tidak salah dalam memberi informasi kepada orang lain. Bahasa roh terdiri dari dua, yaitu Glossolalia dan Xenoglossia. Apa perbedaannya menurut kalian?”

  Aku berpikir keras. Banyak pula beberapa orang yang berpikir keras, dan nampaknya beberapa dari kami tidak dapat menjawabnya. Maka dari itu, sekarang kami akan mendengarkan saja penjelasan yang akan diberikan oleh dosen kami.

“Haha, sepertinya kalian tidak bisa menjawab pertanyaan saya ya? Baiklah akan saya jelaskan saja. Bahasa roh itu adalah karunia dari Tuhan, dan kita tidak dapat menggunakannya secara sembarangan. Bahasa roh tidak dapat diajarkan kepada seseorang. Bahasa roh memiliki dua jenis yaitu Glossolalia dan Xenoglossia. Glossolalia sendiri berarti seseorang berbicara dengan bahasa yang tidak dia kenal ataupun dimengerti oleh manusia pada umumnya. Ini adalah karunia roh kudus yang biasanya muncul di gereja Pentakosta dan Karismatik. Mungkin kalian berpikir, bagaimana membedakan bahasa roh yang asli dan palsu. Kalian bisa melihat dari buahnya. Apabila penggunanya menghasilkan buah yang baik maka itu benar benar karunia dari Tuhan.”

“Bagaimana dengan Xenoglossia pak?”

“Kalau Xenoglossia merupakan karunia, dimana seseorang dapat secara tiba tiba berbahasa asing. Nah, bahasa asing kali ini maksudnya benar benar bahasa yang dapat dipahami manusia. Misalnya kalian adalah orang Jepang, lalu kalian secara tiba tiba dapat berbahasa Prancis padahal kalian tidak pernah mempelajarinya. Ini adalah bahasa yang biasanya digunakan untuk penginjilan. Bahkan Paulus memiliki ini.”

“Mana yang lebih bermanfaat pak?”

“Semua punya manfaatnya masing masing, tidak ada yang sia sia dan tidak ada yang sesat. Memang ada beberapa oknum yang menyalahgunakan Glossolalia dalam peribadatan mereka, bahkan mengajarkan atau membuka kelas untuk belajar berbicara bahasa roh dalam hal ini bahasa roh yang tidak dimengerti manusia. Dalam Alkitab, menurut Rasul Paulus, walaupun pada dasarnya yang hanya dapat mengerti adalah penuturnya itu sendiri, namun tetap ada yang harus dapat menafsirkan saat kita menyebutkannya di depan umum. Orang orang yang dapat menafsirkannya mereka mendapat karunia penafsiran dari Tuhan, sehingga orang orang yang mendengarkan bahasa roh tersebut, walau mereka tidak mengerti, mereka dapat mengerti lewat orang yang mendapat karunia penafsiran. Maka, bahasa roh tersebut pada akhirnya dapat membangun dan bermanfaat bagi banyak orang. Namun, apabila kita tidak dapat menafsirkannya di depan umum, Rasul Paulus menyarankan untuk menggunakannya secara pribadi saja.”

“Apakah Rasul Paulus bisa berbahasa roh pak?”

“Dia bisa saja menggunakan keduanya, namun dia lebih memilih menggunakan Xenoglossia untuk karya penginjilan. Dia lebih memilih bahasa yang dapat dimengerti manusia supaya dia dapat menyebarkan injil dan firman Tuhan.”

 Hari ini aku mendapatkan banyak pemahaman baru melalui obrolan santai ini. Ini merupakan berkat Tuhan yang perlu aku syukuri. Aku mendapatkan sebuah pencerahan dan pemahaman baru terkait bahasa roh, sehingga aku tidak bingung lagi untuk membedakan mana yang benar dan mana yang palsu.

“Ada lagi yang mau kalian tanyakan hari ini?”

“Saya mau bertanya terkait hmm, nabi, bagaimana mengetahui nabi palsu di era sekarang menurut Alkitab? Apakah nabi palsu ini sudah mulai bermunculan?”

“Pertanyaan bagus, bagaimana ciri ciri nabi palsu, dan apakah mereka sudah mulai bermunculan di jaman sekarang? Jawabannya, mereka sudah mulai bermunculan. Kalau kalian membaca Alkitab, ciri ciri mereka sudah sangat jelas. Yang pertama, mereka menyebarkan ajaran yang bertentangan dari Kristus. Kalian harus berhati-hati, karena hari hari ini banyak aliran yang mengaku bahwa mereka adalah aliran kekristenan namun mereka tidak mengakui Allah Tritunggal. Mereka menyebarkan injil yang tidak benar, bahkan ada yang mengatakan bahwa Yesus bukanlah Tuhan. Nabi palsu dengan jelas mengajarkan doktrin yang salah.”

“Benarkah pak? Apa kau bisa menyebutkan contohnya?”

“Aku tidak perlu menyebutkan contohnya, namun ketika kau melakukan research secara mandiri kembali, kalian akan menemukannya dan mengerti. Kalian pasti bisa mengidentifikasi mereka melalui doktrin dan ajaran mereka. Tidak perlu menyebut mereka sesat, tugas kita hanya mendoakan mereka. Seperti yang diajarkan Tuhan kita Yesus Kristus, untuk selalu mendoakan musuh kita.”

“Apa bapak pernah bertemu beberapa dari mereka secara langsung?”

“Hmmm, ada banyak sekali, saya pernah bertemu sepertinya tapi sudah sangat lama. Apa kalian pernah menonton drama Korea? Ada beberapa drama Korea yang mengangkat kisah nyata dari aliran aliran sesat yang mengatasnamakan kekristenan disana. Awalnya, beberapa dari mereka menawarkan untuk belajar Alkitab seperti biasa, namun sebenarnya mereka tidak benar benar mengajarkan apa yang diajarkan Alkitab. Lama lama, mereka melenceng dari Alkitab, dan mengajarkan bahwa pemimpin agama mereka yang sekarang adalah nabi Tuhan, bahkan ada juga yang mengaku bahwa mereka adalah tuhan. Mereka mengaku mendapat firman dari Tuhan, mengatakan bahwa mereka harus mengumpulkan banyak persembahan berupa uang, padahal pada akhirnya uang tersebut akan digunakan untuk keuntungan pemimpin aliran tersebut saja. Kalian dapat melihat hal tersebut nyata terjadi di Korea Selatan, beberapa juga ada di China. Adapun beberapa agama di Jepang yang tidak mengatasnamakan kekristenan, namun beberapa dari mereka membuat suatu agama, mengaku tuhan, dan membuat banyak ajaran palsu, dan itu mungkin saja dapat merugikan banyak orang. Secara tidak sadar, di negara kita juga pasti banyak yang seperti itu, maka kita harus lebih mengerti agar kita tidak salah jalan.”

“Wahhh, seperti itu ya pak.”

“Ya, kalian juga harus mengetahui pada dasarnya perbuatan tanpa iman adalah mati, begitupun iman tanpa perbuatan. Kalian tidak cukup menjadi baik, kalian harus hidup sejalan dengan firman Tuhan. Kalian tidak bisa hidup tanpa firman Tuhan. Banyak orang baik, namun sedikit orang yang bisa menerima keselamatan. Kalian menjadi baik bukan untuk memperoleh keselamatan, karena keselamatan pada dasarnya adalah anugerah dari Tuhan, tidak dapat diperoleh walau kalian berbuat banyak kebaikan, hanya dapat diperoleh ketika kalian percaya bahwa Yesus Kristus adalah juruselamat kalian. Kalian harus memiliki pola pikir kalian berbuat baik karena kalian sudah diselamatkan, bukan untuk memperoleh keselamatan.

  Ini merupakan catatan penting bagiku. Ini adalah ajaran penting kekristenan yang seharusnya menjadi modal bagi orang orang Kristen. Firman Tuhan adalah pedoman hidup kita, fondasi yang tidak terpecahkan.

”Apakah ada yang mau bertanya lagi?”

“Saya pak, saya terkadang masih bingung terkait perbedaan Kristen Protestan dan Kristen Katolik.”

“Baiklah, ini adalah pertanyaan yang umum terjadi di kalangan orang orang. Ada yang beranggapan bahwa Kristen Katolik menyembah Maria. Sebenarnya kita semua sama sama Kristen, dan kita tidak menyembah apapun lagi selain Yesus Kristus. Namun, kita memiliki beberapa perbedaan tradisi. Kita memiliki beberapa perbedaan seperti jumlah sakramen, jumlah kitab, dan banyak hal lain.”

“Bisakah bapak jelaskan karena aku belum terlalu mengerti.”

“Baik, saya akan menjelaskannya, kita mulai dari Kristen Katolik terlebih dahulu. Katolik memiliki tujuh sakramen. Diantaranya, Ekaristi, Baptis, Pengampunan Dosa atau tobat, Pengurapan orang sakit, Perkawinan, Imamat, dan Krisma. Sedangkan Kristen Protestan hanya memiliki dua sakramen yaitu Baptis dan Perjamuan Kudus. Ada beberapa perbedaan lainnya, seperti jumlah kitab. Kita memiliki 66 Kitab sedangkan Katolik memiliki 73 kitab dikarenakan mereka memiliki tambahan kitab di perjanjian lama yang disebut dengan deuterokanonika. Martin Luther menghapusnya karena menganggap bahwa kitab tersebut tidak murni berasal dari Tuhan.”

“Apalagi pak?”

“Ada lagi beberapa perbedaan antara Kristen Protestan dan Katolik, yaitu, Katolik berdevosi kepada orang orang kudus yang kemudian mereka menyebutnya dengan awalan Santo untuk laki laki, dan Santa untuk perempuan. Sedangkan kita tidak berdevosi kepada para kudus dan hanya berfokus pada Yesus Kristus. Mereka juga tidak diperbolehkan menafsirkan Alkitab sendiri namun harus dibawah pengawasan gereja.”

“Kalau Kristen Protestan menafsirkannya bagaimana pak?”

“Kita sangat dianjurkan untuk membaca Alkitab setiap hari karena Alkitab adalah pedoman hidup kita. Namun sebenarnya kita harus tetap meminta bimbingan dari roh kudus untuk menafsirkannya, maka dari itu sebelum membaca dan merenungkan firman Tuhan, kita harus berdoa untuk meminta bimbingan dari roh kudus supaya tidak terjadi salah tafsir.”

“Apakah ini mungkin ada kaitannya dengan banyaknya aliran Kristen Protestan pak?”

“Benar, hal ini mungkin saja adalah salah satu faktornya, banyaknya aliran mungkin saja terjadi karena orang orang menafsirkan menurut penafsiran mereka masing masing. Namun, walaupun kita menafsirkan sesuatu masing masing dan memiliki banyak aliran, seharusnya kita tetap bersatu dalam Kristus. Kristen Protestan percaya bahwa pemimpin gereja tertinggi adalah Yesus Kristus itu sendiri, sedangkan pemimpin tertinggi dalam Kristen Katolik adalah Paus. Katolik juga memiliki banyak aturan aturan dari gereja, sehingga tata cara ibadah Katolik sama di seluruh dunia, dikarenakan tidak banyak aliran. Sedangkan kita memiliki banyak aliran dengan tata cara ibadah kita yang berbeda beda.”

 Tidak disangka, pembahasan yang terlalu asik membuat kita tidak tersadar bahwa waktu untuk mata kuliah ini sudah selesai. Aku sangat senang mendapatkan penjelasan yang sangat bermutu hari ini. Walaupun hal hal seperti ini sudah pernah dipelajari sebelumnya, namun mempelajari ulang adalah hal yang tepat.

“Waktu kita sudah habis anak anak, saya ijin keluar.”

“Terimakasih pak.”

  Sekarang, waktu kuliah untuk sementara terhenti, namun, aku akan mempelajari hal ini lagi nanti. Sekarang aku akan mengajak Martin untuk makan di kantin bersama. Aku sekarang lapar karena sekarang adalah jamnya makan siang.

“Martin, makan siang yuk...”

  Tidak seperti biasanya, Martin hanya terdiam kali ini dan duduk merenung tidak seperti biasanya. Aku penasaran apa yang terjadi pada Martin.

“Martin? Ada apa? Kamu kenapa Martin?”

  Martin masih diam dan tidak menjawab perkataanku. Aku semakin penasaran apa yang terjadi pada Martin. Sepertinya, Martin sedang memikirkan sesuatu dan nampaknya sesuatu yang dipikirkannya adalah hal serius.

“Martin ? Kau ada masalah ? Tolong ceritakan padaku, jangan diam saja, kenapa kau seperti ini ? Kau pasti ada masalah kan ? Jawab aku.”

“T-tidak aku tidak ada masalah.”

“Tidak mungkin, kau pasti memiliki masalah, ayo cepat ceritakan padaku apa yang terjadi padamu?”

“Tidak ada, aku tidak mengalami apapun.”

“TAPI KAU ANEH !”

  Martin terkejut dengan teriakanku barusan. Sepertinya dia memiliki masalah dan sekarang aku hanya menambah masalahnya. Aku membentaknya dengan begitu keras barusan dan nampaknya aku semakin menyakiti hatinya secara tidak langsung.

“M-Maaf, aku tidak bermaksud-“

“Tidak apa apa, aku memang aneh.”

“B-Bukan, kau tidak aneh, maksudku, kau tidak aneh… hanya saja sikapmu sedang aneh.”

“Ya, memang sikapku aneh, aku memang aneh, semua orang menganggapku aneh.”

“Martin, kau bisa bercerita padaku bila kau banyak masalah, aku selalu terbuka apabila kau mau bercerita, tidak perlu sungkan.”

“Ya, terimakasih, aku hanya sedih karena..”

“Karena apa? Apa kau dibully seseorang?”

“Hmm.. mungkin bisa dibilang begitu?”

“Siapa yang melakukan itu kepadamu?”

“Aku tidak tahu namanya, tapi tadi pagi dia mengejekku sebelum masuk kelas, ya tepatnya sebelum kau datang.”

“Apa? Dia mengejekmu apa?”

“Dia mengejekku yatim piatu miskin, mungkin aku memang pantas mendapatkan kata kata itu.”

“Tidak, jangan dimasukkan ke dalam hati, Martin, kau tidak seperti yang mereka katakan, kau berharga di mata Tuhan.”

“Aku merasa tidak pantas untuk berada disini.”

“Kau pantas.”

“Aku tidak, aku yatim piatu miskin.”

“Dengan segala kekuranganmu, kau tetap bisa menjadi berkat bagi orang lain.”

“Persetan menjadi berkat, aku bahkan tidak paham apa yang terjadi kepada kehidupanku. Kenapa Tuhan mengambil ayah dan ibuku? Kenapa aku harus hidup mengenaskan?”

“Kau tidak pernah mengatakan seperti itu selama ini, kenapa tiba tiba kau begini? Kau tidak bisa merasa sedih karena hal hal sepele seperti ini.”

“Sepele? Kau tidak pernah merasakan kan? Aku juga dulu sering dibully, aku dipukul, ditendang, dan dijauhi teman temanku. Bukankah keluargamu cemara? Aku 100% yakin kau tidak pernah merasakan hal yang sama sepertiku, bukankah begitu Clement Constantine?”

“Kau membuatku merasa kecewa, kenapa kau seperti ini? Jauhkanlah pikiranmu itu dan mulailah berdamai dengan dirimu sendiri, belajarlah untuk mengampuni orang lain.”

“Kau tidak akan pernah merasakan, rasanya disakiti orang lain Clement.”

  Martin berdiri dari kursinya dan pergi dariku. Aku tidak pernah menemukan Martin yang seperti ini. Ini bukan Martin yang biasanya, dia tidak pernah se temperamental ini. Apa yang membuatnya begitu marah? Apakah ada kuasa gelap di hatinya? Aku tidak paham, namun aku sekarang berusaha untuk mengejarnya.

“MARTINNN, KAU DIMANA MARTIN? MARTINN, DIMANA DIRIMU BERADA? MARTIN !!!”

“Clement? Kenapa teriak teriak?”

“P-pak Leon?”

“Ya, kenapa teriak teriak?”

“T-tidak apa apa pak, saya hanya mencari Martin.”

“Hm ? Martin? Bukankah dia selalu bersamamu?”

“E- iya makanya saya mau cari dia.”

“Tapi wajahmu terlihat panik, Clement”

“Masalahnya dia menghilang secara tiba tiba pak.”

  Aku tidak ingin berbicara dengan pak Leon lebih lama lagi dan ingin segera mencari Martin saja. Sepertinya dia pergi terlalu jauh.

“Nak, kau ada masalah dengan Martin?”

“T-tidak ada pak.”

“Aku tidak yakin Clement, kau tidak biasanya seperti ini.”

“Iya pak, saya baru saja bermasalah dengannya, dan sekarang saya mau mencarinya, saya permisi dulu.”

  Aku dengan segera meninggalkan pak Leon untuk mencari Martin. Martin merupakan sahabat baikku dan aku tidak mungkin tidak mencarinya. Kelas kedua masih dimulai 3 jam lagi dan aku masih punya banyak waktu untuk mencari Martin sampai ketemu.

“MARTIN ! DIMANA KAU MARTIN?”

  Aku menelusuri seluruh bagian kampus. Aku menelusuri kantin, toilet, perpustakaan, namun tidak ada satupun bagian yang menandakan adanya temanku ini. Akupun dengan terburu buru pergi menanyakan satu persatu temanku yang lewat apakah mereka melihat Martin, namun ternyata mereka tidak menemukan Martin sama sekali. Lalu sampailah aku bertemu dengan satu perempuan, dan aku tidak mengenal karena nampaknya perempuan tersebut satu tahun lebih tua di atasku. Perempuan tersebut terlihat peduli padaku karena nampaknya dia melihat aku sedang khawatir dan kesulitan mencari seseorang.

“Halo, apa kau sedang mencari seseorang?”

“I-iya, aku sedang mencari seseorang, apa kau melihat, eumm, M-martin, eh sepertinya kau tidak tahu wajahnya ya, sebentar aku carikan wajahnya, euhmm..”

  Aku membuka galeriku dengan segera untuk mencari foto Martin agar aku bisa menunjukkan kepada orang ini siapa Martin itu.

“e-eumm ini, ini orangnya, kau lihat dia tidak?”

“Ohhh, Martin Harvey, sepertinya tadi aku lihat dia di.. emm dia sepertinya keluar kampus.”

“Apa? Keluar kampus? Tapi 3 jam lagi kita akan mulai kelas lagi, kemana ya dia.”

“Wah, sepertinya kamu harus cari dia, supaya dia bisa ikut kelas.”

“Oke, aku akan coba cari dia, terimakasih ya.”

“Kalian bersahabat ya?”

“Iya, kami bersahabat. Mungkin aku akan chat dia saja.”

Lihat selengkapnya