Blurb
"Siapa yang selalu nolong, lo? siapa yang selalu hibur lo? siapa yang rela berkorban segalanya buat lo?!"
Pertanyaan dengan nada tegas itu semakin menyudutkan gadis itu.
"Zovan."
hanya satu kata itu yang keluar dari bibir pink gadis itu. Sambil menghela napas, Zovan menatap sebentar lawan bicaranya. Lantas membuka suara, "Dan lo, nggak pernah mikirin sedikitpun perasaan gue, Aira!"
gadis bernama Aira itu semakin menundukkan kepalanya. Menyadari kesalahannya. saat mengangkat kepala Zovan sudah pergi meninggalkannya begitu saja.
Detik itu juga, Aira sadar kesalahannya terlalu fatal, entah bisa diperbaiki atau tidak.
Pada akhirnya semua akan berubah jika sudah waktunya.