Now Playing : Zayn feat Sia - Dusk Till Dawn (Slowes Vers)
.
.
"Katanya kamu cuma buat aku, kok sama dia?"
—Maps:1—
°
°
"MAH SEPATU AIRA DI MANA YA?!"
"KAOS KAKI SEBELAH ILANG!"
"HUAAA .... MAMA KECOAAAA!"
"Apaan sih, Ra?" tanya mama Aira dengan gemas pada anak semata wayangnya itu.
Diujung tangga, Aira menenteng sebelah sepatunya dengan wajah masam. Gadis itu berjalan mendekat pada sang mama yang tengah berkacak pinggang.
"Udah teriaknya, Aira?"
Bibir gadis itu maju beberapa senti, menampilkan wajah bebek yang menggemaskan.
"Dih, bocah!"
Bukan, itu bukan mama Aira, tetapi lelaki yang baru saja masuk ke ruang makan dengan tas yang menyampir di pundak. Membuat Aira melotot kesal.
"Zovan!"
Zovan tersenyum pada mama Aira. "Pagi, Mama ...."
"Pagi juga, Zo," balas mama Aira sambil melanjutkan menata makanan.
Jelas Aira kesal. Zovan tidak melihat ke arahnya, malah pada sang mama. Dengan kaki yang dihentakkan ia duduk di salah satu kursi dan meletakkan tasnya di bawah meja.
Bodoamat sebel!
"Loh, kok makan duluan, Ra?" tanya mama yang baru saja akan duduk.
Gadis itu mendelik kesal. "Nggak apa - apa. Aku nggak apa - apa!" jawabnya sebal.
Zovan yang melihat itu menarik sudut bibirnya ke atas. Aira lucu.
Mama Aira yang tidak peduli pada tingkah anaknya itu, kembali melanjutkan acara makanannya. "Ayo, Zo, di makan kebetulan Mama masak ayam kecap," tawar mama pada Zovan.
Iya, Zovan makan di sana. Saking seringnya ke rumah gadis itu membuat sang mama sudah biasa dengan Zovan. Di tambah remaja lelaki itu sudah ia anggap seperti anak sendiri karena sudah mengenal dari keduanya masih sekolah dasar. Dan sekarang sudah sekoalah menengah atas, jadi lama, bukan?
Kembali pada Aira. Gadis itu hanya bisa mendengus melihat interaksi dua manusia yang menyebalkan tetapi sialnya ia sayang sekali.
Iya iya, untung sayang.
Tangannya terus menyendokkan makan ke dalam mulutnya. tak butuh waktu lama, Aira sudah menyelesaikan sarapannya begitupun dengan Zovan. Lelaki itu tampak tengah mengusap perutnya karena kekenyangan.
"Mah, Aira berangkat!"
Zovan sontak berdiri. "Kok ditinggal sih?!"