Tahun 2017.
Selepas kejadian di Kantor Polisi.
Dara berjalan menuju kamar mandi. Menyalakan lampu lorong agar penglihatannya tak kacau dalam gelap.
Langkahnya tertahan, ia mendengar suara orang tengah berbicara di ujung sana.
Mereka adalah ayah dan ibu Jacob. Lelaki Belanda itu melihat Dara yang tengah mengendap-endap ke kamar mandi.
“Dara!” ujarnya sembari melepas jas yang ia kenakan.
Dara berbalik arah, menoleh ke sumber suara itu. Di hadapannya ada ayah dan ibu Jacob.
“Eh, ayah ibu, hehehe. Tumben udah pulang,” ia meringis, menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
Wanita itu tersenyum, meletakkan tas selempang yang sedari tadi ada di tangan kanannya. “Belum tidur, kamu?”
Dara mendekat, mencium tangan mereka berdua. “Tadi udah, cuma kebetulan kebangun aja,” ia tersenyum.
Dara hendak menanyakan pada mereka tentang apa-apa yang terjadi di kantor polisi tadi. Tapi ia mengurungkan niatnya. Ia iba melihat wajah letih mereka selama sehari penuh belum istirahat.
“Kenapa, Dar? Kamu kok melamun?” ujar wanita itu pada Dara. Dara menggelengkan kepala seraya tersenyum kepada ibu angkatnya.
“Sebentar lagi tahun baru, kamu kan hendak menginjak usia 23 tahun ya, Dar.” Dara mulai risau dengan ucapan ibu angkatnya, ia takut ia harus berkecimpung di dunia perusahaan orang tua angkatnya. Dara lahir di bulan pertama dan sebentar lagi tahun 2017 akan menemui ujungnya. Selang beberapa hari setelah berganti tahun, ia akan menginjak usia 23 tahun.