MARKESOT BERKOTBAH

Dudun Parwanto
Chapter #7

Markesot Menjijikan

Markesot belum puas, meski subscribernya sudah menembus 300 ribu dalam waktu sangat singkat. Buat mantan driver ojek onlen ini malah semakin membuatnya keranjingan untuk terus menaikkan jumlahnya berlipat-lipat. Pria beranak dua itu masih berobsesi menjadi Youtuber dengan jutaan subcriber seperti Ngaisah atau Primus. Buatnya di era milenial ini paling mudah bisnis digital. Untuk membangun bisnis konvensional modalnya besar dan prosesnya. Dengan menjadi youtuber bisa modal kecil, hanya camera Hp plus mic clip on yang seharga sekilo telur ayam. Tapi kalau sukses , banyak view, banyak subscriber maka pendapatan bisa berlipat-lipat.

Karena sudah ada pendapatan yang lumayan, Ia kini telah meninggalkan profesinya sebagai driver ojek online, hampir setiap malam ia begadang untuk belajar menaikkan subscribernya, belajar membuat materi yang bagus dan konten youtube yang menarik. Waktunya ia gunakan untuk membuat video dibantu Jambul. Ia tahu diantara ratusan konten yang ia buat harus ada killer content, yang viral. Markesot ingin sebuah lipsing lagi keong Racun yang dinyanyikan anak anak kuliah yang sempat meroket, sehingga dalam tempo singkat menjadi populer. Namun sayang, ketenaran itu hanya seumur jagung karena tidak dibarengi dengan skill yang cukup. Sama dengan seorang anggota polisi yang sempat terkenal lantaran menyayikan lipsing laga India. Tapi karena tidak ada keahlian yang mumpuni kini dia malah menjadi tukang bubur. Markesot tidak mau itu terjadi pada dirinya. Meski usianya sudah matang, ia masih belajar untuk mengasah keahlian, meng update ilmu agar kepiawaiannya di dunia maya makin meningkat. Apalagi dunia milenial kebanyakan penggunanya generasi milenial yang kekinian.

           Tiap Hari Markesot terus mencari ide dan cara membuat video yang bisa mendongkrak subscribernya. Dia pernah membaca berita seorang youtuber terkenal di Cina yang memiliki subscriber banyak karena melakukan adegan-adegan yang sangat ekstrim atau radikal yakni berfoto tanpa menggunakan pengamanan di gedung-gedung tinggi. Namun nasib youtuber itu berakhir tragis karena ia tewas, terjatuh dari sebuah gedung pencakar langit di Beijing. Oh bukan itu maunya Markesot.

           Markesot menilai perbuatan youtuber itu sangat nekat, dan beresiko kehilangan nyawa dan ia sudah membayarnya dengan sangat mahal. Cara seperti itu menurut Markesot cara ngawur yang bisa berakibat mati konyol. Dan kekuatiran itu pun terjadi. Markesot terinspirasi dengan esktrimnya tapi tidak dengan caranya. Baginya Tidak ada gunanya mati dengan cara yang sadis seperti itu. Bagaimanapun bagi Markesot harus ditempuh dengan cara yang wajar dan profesional. Diapun menanyakan ide- ide gila dari Jambul untuk membuat konten killer. 

 “Kalau Manjat di Monas..”

Ah susah itu, aku nggak mau mati konyol…:”ujar Markesot.

Renang di lumpur Lapindo.”

“ Gila lu, di kali saja aku nggak bisa berenang.hehehe.” sahut Markesot

“Makan daging monyet” ujar Jambul

“Nggak ah. ..aku masih waras… oooo aku ingat “ kata Markesot.

           Tiba-tiba Markesot teringat sewaktu masih duduk di bangku SD pernah main ke rumah pamannya di desa. Di sana ia disuguhi makanan yang langka yakni daging tikus sawah goreng. Awalnya Markesot mengira itu daging ayam puyuh karena rasanya gurih. Namun selesai makan pamannya memberi tahu bahwa ia baru saja makan daging tikus sawah berwarna putih. Markesot pun meminta Jambul mencari tikus sawah untuk digoreng.

“Gila itu makan tikus .... Saya jijik bos” ujar jambul sambil minta ijin ke kamar mandi. Jambul muntah di toilet. Nggak kuat.

Kita ke desa saja, kalau kamu nggak berani biar aku saja yang nyari , kamu videokan saja.”

"Tapi bos, tetap saja saya yang memvideokan, ada yang lain gak bos?" tanya Jambul

Lihat selengkapnya