Kurang lebih enam bulan tinggal di rumah mewah Doktor Soebagjo sebelum gedung mess putra dibangun membuat Daffa dapat merasakan bagaimana hidup dalam keluarga yang bergelimang harta. Meski dia berasal dari keluarga yang tidak mampu, tetapi mereka menerima Daffa dengan baik layaknya keluarga sendiri, baik istri doktor Soebagjo beserta anak-anaknya.
Daffa pikir, rumah yang mewah, harta yang berlimpah ruah, dipenuhi dengan kebahagiaan nyatanya tidak seperti itu. Orang-orang yang berharta juga memiliki masalah sendiri yang justru terkadang jauh lebih kompleks dibanding orang yang tidak memiliki harta sekalipun. benar kata orang, kebahagiaan tak dapat dibeli dengan uang.
Keluarga yang terlihat harmonis, faktanya tidak sedang baik-baik saja. Daffa, yang awalnya tidak mengerti permasalahan antara doktor Soebagjo dan istrinya, akhirnya terlibat dalam permasalahan di keluarga tersebut lantaran dimintai tolong oleh Bu Kozy, istri doktor yang seorang pejabat di kantor pemerintahan.
Mulanya, Daffa dimintai keterangan, selama ini uang yang ditransfer larinya ke mana saja. Tidak hanya itu, Daffa diminta laporan siapa saja tamu yang datang menemui Pak Soebagjo selama Bu Kozy ngantor. Dari situ, Daffa bisa mencium aroma perselingkuhan yang dilakukan oleh doktor Soebagjo.
Benar saja, menurut pengakuan Bu Kozy, Pak Soebagjo memiliki wanita idaman lain dan dikabarkan sudah menikah siri. Bahkan pernikahannya sudah berjalan selama delapan tahun. Artinya, sebelum Daffa menginjakkan kaki di kampus USB, doktor Soebagjo yang dianggapnya sebagai bapak teladan ternyata berselingkuh dengan wanita lain? Sulit dipercaya!
Daffa yang tidak tahu apa-apa, merasa iba terhadap Bu Kozy atas pengkhianatan yang dilakukan Pak Soebagjo. Hal ini mengingatkan dirinya terhadap mendiang ibunya yang sering dikhianati oleh bapak kandungnya sendiri.
Rasa iba Daffa inilah yang akhirnya dimanfaatkan Bu Kozy untuk menjadi mata-matanya.
Daffa harus setiap saat laporan kepadanya. Apa saja yang dilakukan doktor Soebagjo seharian. Tak tanggung-tanggung Daffa disuruh memata-matai doktor Soebagjo di rumah milik wanita yang dikabarkan istri keduanya.
Lambat laun Daffa merasa bosan setelah tahu sifat asli Bu Kozy. Ketiga keponakan doktor Soebagjo menertawakan Daffa setelah tahu apa yang dilakukannya. Sebelum Daffa, sudah pernah ada salah satu mahasiswa yang pernah tinggal bersama mereka terjebak dalam lingkaran masalah rumah tangga keluarga doktor Soebagjo hingga dia tidak betah dan akhirnya memutuskan untuk keluar dari kampus USB.
Sudah bukan rahasia umum lagi kalau doktor Soebagjo memiliki wanita simpanan.
"Jangan mau dimanfaatkan Bu De, Daf. Dulu, Dony juga sama sepertimu. Disuruh mata-matai Pak De. Kadang sampai larut malam baru pulang. Makanya dia gak krasan ikut Pak De terus pindah kampus untuk menghindari Bu De," Arman menjelaskan ketika mereka sedang berkumpul di atas balkon.
"Sampai segitunya?" Daffa terkejut mendengar pengakuan keponakan doktor Soebagjo.
Arman mengangguk. "Kamu tahu kan sifatnya Bu De kayak apa. Gak salah kalau sampai Pak De berpaling ke wanita lain. Keluarga besarku yang di Trenggalek saja sebenarnya tidak suka dengan Bu De. Orangnya serakah. Tanah yang dibeli Pak De diperuntukkan oleh saudara diatasnamakan Bu De tanpa sepengetahuan Pak De. Pak Munip saja yang mengurus soal tanah itu sempat marah mengetahui hal itu. Tapi ya sudahlah itu masa lalu," jelas Arman dengan ekpresi serius.
Setahu Daffa, Bu Kozy orangnya keras, cemburuan, pelit, dan dalam keadaan tertentu, suka merendahkan orang. Namun, Daffa tidak menyangka Bu Kozy memiliki sifat serakah terhadap harta. Semua ingin dikuasainya.
Dan, setelah setahun berlalu Daffa merasa lega sudah tidak tinggal di rumah itu lagi. Kebutuhan memasak dan lain-lain di mess, sudah dicukupi oleh Pak Munip. Bila uang kas habis, tinggal meminta padanya.
Beberapa hari lalu, di mess kedatangan anggota baru. Seorang ustadz muda yang nantinya akan menggantikan imam masjid di kampus. Menggantikan ustadz sebelumnya yang sudah almarhum karena penyakit usus buntu yang dideritanya sekaligus akan menjadi pengajar di pondok pesantren.
Namanya Ustadz Karim. Sebelum asrama putra ditempati, untuk sementara Ustadz Karim akan tinggal bersama Daffa dan yang lainnya.
***
"Assalamualaikum, Mas Daffa. Ini nomorku, Miss Diar. Save ya." Pesan whatapps masuk melalui ponsel Daffa.
"Waaliakum salam, Miss. Oke. Aku save. Oh ya, dapat nomorku dari siapa?" ketik Daffa. Lalu pesan dikirim.
Pesan centang biru. Terbaca. di sudut layar tampilan whatapps terlihat Diar sedang mengetik.
"Dari ustadz Ali. Aku diminta beliau tanya-tanya soal pondok Subulus." Pesan dari Diar.