Married With My Bos

Warieh Dewii
Chapter #3

Operasi

"Dasar sial, malam-malam begini harus pergi kerumah sakit. Mengganggu orang beristirahat malam saja. Kenapa tak mati saja sekalian di situ?" gerutu Emilia sepupu Hazel.

"Jaga ucapanmu itu, bagaimana pun ini adalah kesempatan kita untuk memanfaatkan keadaan! Bila gadis itu ternyata cacat kita akan beruntung, karena bisa memanfaatkannya untuk dapat mengalihkan semua harta kekayaannya pada kita," jawab Sarah bibi Hazel.

"Bukankah semua harta warisan gembel itu sudah beralih ke tangan kita dan atas nama papa?" tanya Emilia.

"Belum semuanya sayang karena masih ada beberapa aset yang dipegang oleh tuan Lukas si pengacara sialan itu. Dia bilang akan memberikannya saat ulang tahun ke-18 Hazel," jawab Sarah.

"Ayo sebaiknya kita segera melihat kondisi bocah sialan itu, semoga saja dia cacat atau koma saja sekalian!" imbuh Sarah.

Kedua wanita itu lalu berjalan memasuki rumah sakit. Mereka menuju ke depan ruang operasi dimana kini Hazel tengah menjalani operasi pemasangan pen di kaki kanannya. Kedua wanita itu tampak berjalan sambil terus menggerutu. 

"Tuan keluarga nona itu telah sampai dan mereka tengah menuju kemari," kata Daniel pada Steven yang masih menunggu di depan ruang operasi.

"Biarkan mereka kemari, aku ingin melihat seperti apa tampang keluarga dari gadis itu."

Steven masih setia menunggu operasi Hazel. Sedangkan kedua wanita itu telah sampai di depan pintu ruang operasi. Sarah yang melihat Steven tengah duduk dengan tenang mencoba memasang tampang sedihnya. Dia memang akan selalu berakting menyayangi dan menganggap Hazel seperti anaknya sendiri di depan orang banyak. Namun topengnya itu akan dia lepas ketika telah berada didalam rumahnya.

"Tu-tuan bagaimanakah keadaan keponakan saya?" tanya Sarah pada Steven saat mendekati orang itu.

"Tenanglah nyonya, keponakan anda akan baik-baik saja. Kini dia tengah menjalani operasi!" jawab Steven.

"Oh syukurlah kalau begitu, saya merasa sedikit lega. Saya akan merasa sedih bila terjadi apa-apa dengannya," ucap Sarah sambil mengelap air mata buaya yang keluar dari matanya.

Steven kembali terdiam dan sama sekali tak menjawab kembali kata-kata dari Sarah. Dia merasa enggan untuk meladeni wanita yang menurutnya sangat pandai menjilat lidah. Steven benar-benar merasa muak melihat sikap kedua orang keluarga Hazel yang menurutnya menunjukkan sikap tak tulus.

Sementara didalam batinnya Emilia berkata, 'sungguh tampan sekali lelaki ini, pasti dia itu orang tajir. Aku harus mencari cara untuk bisa mendekatinya.'

Tak berapa lama seorang dokter keluar dari dalam ruang operasi. Pria paruh baya itu terlihat sedikit kelelahan setelah melakukan operasi selama 5 jam. Dia pun berjalan mendekati kursi milik Steven. Sedangkan sang tuan muda langsung bangkit dan menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana keadaannya, apakah operasinya berjalan dengan lancar dok?" tanya Steven.

"Ya tuan semuanya telah berjalan dengan baik dan sebentar lagi pasien akan dipindahkan ke ruang perawatan."

Lihat selengkapnya