"Ya Allah. Aurel kamu beruntung banget Nak punya calon suami baik." Ibu Halimah begitu bahagia melihat barang-barang memasuki rumahnya.
"Lebay banget sih, Bu," Aurel memasuki kamarnya yang sumpek. Aurel membaringkan tubuhnya di ranjang. Ia merasa lelah setelah keliling untuk jalan-jalan.
Aurel begitu kesal melihat Damar mengirimkan pesan, Aurel merasa terganggu oleh si duda tua itu. Aurel tipe gadis yang cepat berubah moodnya.
"Apa sih?! Katanya mau kerja tapi malah nelpon." Ucap Aurel langsung ngegas.
"Ya sudah kamu istirahat aja, kalau Mas menganggu matiin aja teleponnya."
Tut
Aurel langsung mematikan panggilannya. Tapi, Aurel langsung terdiam merasa bersalah karena sudah berkata tidak sopan. Aurel merasa heran dengan dirinya sendiri saat ini.
"Kalau Mas Damar tua itu membatalkan pernikahannya, ibu bisa marah. Tapi, bodo amat aja lah. " Aurel melemparkan ponsel bututnya ke sembarang tempat.
***
"Kak, kamu gak usah nyuci lagi. Lihat biar ibu aja, mudah banget gak capek."
Aurel hanya manggut manggut saja melihat ibunya begitu antusias mencuci pakaian menggunakan mesin cuci. Padahal dulu mana mungkin kayak gitu.
"Wih... Ibu sudah masak yah ... tumben banget." Biasanya pagi pagi semuanya sibuk beres beres kalau sekarang saat ia bangun tidur semuanya sudah beres.
"Iya lah orang banyak bahannya jadi ibu semangat, calon suami kamu memang luar biasa." Ibu Halimah memuji Damar yang sudah begitu baik memberikan barang-barang. Halimah terlihat sangat bahagia sekali ketika membicarakan calon menantunya yang kaya itu.
"Tapi sayangnya sudah tua." Aurel masih tidak bisa menerima jika ia menikah dengan pria yang sudah tua.
"Jangan kayak gitu Kak, nanti kamu yang kesemsem sama si duda tua yang kamu maksud."
"Amit-amit." Aurel meninggalkan ibunya yang selalu menggodanya. Aurel kesal sendiri.
***
Aurel menatap ponselnya, ia merasa kalau kehadiran Damar membuat hidupnya berubah padahal baru beberapa hari Damar memasuki hidupnya.
Aurel ingin berbicara dengan Damar dan minta maaf karena sudah berkata tidak sopan sementara Damar memberikan apapun yang Aurel inginkan.