Tatapan wajah Aurel tidak bisa Damar artikan. Apakah itu tatapan keget? Marah? Atau hanya sebuah reaksi ketika ada seorang pria yang mencium bibir seorang gadis.
Tangan Damar merengkuh wajah Aurel yang masih syok, Damar kembali mendekati bibir Aurel.
"Mmhhh..." Aurel memejamkan matanya saat bibirnya dilumat oleh Damar.
Cup cup cup
Damar terus mencium bibir Aurel berkali kali, bibir Aurel terbuka membuat Damar terus melumat bibirnya.
Cup cup cup
Ciuman Damar turun ke bawah sehingga membuat Aurel merasa kehilangan. Mata Aurel terbuka melihat Damar si duda tua itu sedang menciumi lehernya.
"Lepas...!" Aurel langsung berontak saat tangan Damar meremas buah dadanya. Seperti tersadar dalam sebuah buaian kenikmatan, Aurel mengusap wajahnya dengan kasar.
"Kenapa? Sakit?" Damar menatap Aurel dengan lembut, tatapan mata Damar tertuju pada bagian dada Aurel. Damar merasa kalau ia terlalu keras meremasnya sehingga membuat Aurel marah.
"Pengen pulang..." Rengek Aurel dengan wajah terlihat lemas dan tak bertenaga.
"Kenapa? Ada yang sakit hmm?" Damar perasaan hanya mencium Aurel tapi keadaan Aurel seperti sudah diperawani saja.
"Pengen pulang..." Aurel memalingkan wajahnya karena Damar terus saja memperhatikan wajahnya. Aurel merasa sangat malu saat ini.
"Iya kita pulang." Ucap Aurel sambil mengelus kepala Aurel dengan lembut.
Cup
Damar dengan begitu santainya mencium pipi Aurel. Apa yang Damar lakukan membuat Aurel merasa syok dan salah tingkah, Aurel mengigit bibirnya dengan jantung yang terus berdebar kencang.
'Maen nyosor aja sih... tapi kenapa aku gak bisa lawan juga ish,' batin Aurel yang sudah mulai tak tahan dengan sikap Damar yang seenaknya main nyosor.
Saat sedang menyetir sesekali Damar memperhatikan wajah Aurel, tangan Damar perlahan lahan mendekati tangan Aurel.
Aurel sudah merasa sesak sendiri, ia memandangi pinggir jalan karena Damar selalu membuatnya salah tingkah. Tangan Damar menggenggam tangan Aurel, membuat Aurel merasa serba salah.
Aurel belum pernah berada di posisi seperti ini, diperlakukan seperti ini membuatnya salah tingkah.
***
"Lain kali jangan marah marah yah kalau Mas ajak jalan jalan." Damar menarik tangan Aurel, sebelum tangan Aurel mengenai bibir Damar dengan cepat Aurel menariknya.
Aurel membuka pintu dengan tangan yang bergetar lalu tiba tiba-tiba saja Aurel merasakan tangannya ditarik.
Bruk
Tubuh Aurel tiba tiba saja berada dalam dekapan Damar, Aurel dibuat serba salah dengan situasi saat ini.