Lebih baik mencegah dari pada mengobati, lebih baik menjaga hati dari pada mematahkan hatikan?
~Haifa Shafira Najla
1 bulan yang lalu
"Rose yang cantik, pacarnya Jack Dawson, please .... tolongin aku dong, tolong serahin ini ke kak Alfan. Ya?"
Hancur sudah mood Rose pagi ini, di kala semua pagi orang di sambut dengan tawa atau senyuman, ia malah mendapat rengekan dari temannya yang tak tahu diri.
Lili namanya, tanpa merasa bersalah atau berpura-pura bodoh, Rose tidak tahu. Gadis itu menyerahkan sebuah amplop kecil berwarna pink dengan gambar hati pada Rose.
Apa lagi sebutan yang tepat untuk gadis berambut sepunggung yang terus merengek dan menggoyangkan pelan lengann
Ya ini, selain gadis tak tahu diri? belum saja Rose menata mejanya, Lili sudah mendatanginya. Tanpa merasa malu merengek agar Rose mau membantu kisah cintanya dengan menyerahkan surat cinta darinya untuk Alfan.
Padahal dia juga merasa tak terlalu dekat dengan Lili yang bukan teman satu kelasnya. Mereka hanya sering bertemu saat di tempat bimbingan belajar yang kebetulan sama.
"Kamu kan sahabatnya kak Alfan," Rose masih diam tak mau menjawab. Ia asli, gedeg seratus persen sama Lili. Apa hanya dia orang yang tak sadar kalau selama ini Rose menyukai Alfan.
Padahal teman-teman satu kelasnya sudah paham betul kalau dia memang menyimpan perasaan yang lebih pada sahabatnya itu. Walau memang cuma bisa dikatakan cinta dalam diam. Tapi itu namanya tetap cintakan?!!
Belum ada orang lain, selain mereka berdua. Jam baru menunjuk pukul setengah tujuh kurang sepuluh, karena itu Lili bisa dengan leluasa merengek padanya. Rose menyesal, kenapa hari ini ia harus datang sepagi ini. Akan di pastikan lain kali ia akan berusaha berangkat siangan.
"Rose, please cuma kamu yang bisa bantuin aku," Rose menatapnya datar.
Kamu aku bantuin, lah aku minta bantuan ke siapa?!!, batinnya berteriak kesal. Ingin rasanya ia berteriak di depan gadis bodoh ini, kalau dia juga menyukai Alfan. Jadi sudah pasti ia tidak akan membantu lawannya.
Pernah liat Tom and Jerry damai? nggak kan. Jadi selamanya ia tidak akan pernah membantu Lili. Titik, sampai kapanpun.
"Maaf ya Li, tapi aku nggak bisa walaupun aku sahabatnya Alfan, tapi tetep aja kan aku nggak bisa ikut campur sama hal yang menyangkut privasinya," ujar Rose berusaha sabar, diakhiri dengan senyum dipaksakan. Berbeda dengan ekspektasinya yang ingin berteriak tepat di depan wajah gadis menyebalkan itu, pada realitanya ia harus tetap menjaga sikapnya sebagai muslimah yang baik.
"Sorry ya Li," Rose tersemyum kecewa, walau hanya pura-pura saja. Itu harus tetap dilakukan bukan untuk menjaga perasaan Lili?
Brak
"Halah, pelit lu. Gausah muna deh?! gue tahu kalo lu itu suka sama Alfan, ngomong aja lu ga mau bantuin gue kan?!!" Lili yang emosi tiba-tiba bangkit disertai dengan satu gebrakan meja.
Rose sempat tersentak dengan perubahan seratus delapan puluh derajat sikap Lili, tapi beberapa detik kemudian wajahnya kembali datar. Nah itu kamu tahu!
Eira Rosemary Ningrum, gadis berhijab yang terkenal dengan sifat galak, judes, dan lidah sepedas bon cabe level tiga puluh. Dia masih belajar istiqomah agar bisa mengendalikan organ tak bertulang yang bisa menghunus hati manusia lebih parah dari sebilah pedang.
Namun sepertinya gadis didepannya ini tak tahu apa yang sedang dia bangkitkan. Terpaksa Rose harus mengeluarkan sifat aslinya yang berusaha ia kubur. Agar gadis ini segera pergi dari hadapannya.