MarriedZONE!

JUST HANA
Chapter #7

💍Pertemuan Pertama

Jagalah Pandanganmu, seperti kau menjaga hatimu.

~MarriedZone

"Masyaa Allah ... cantiknya anak mamah," puji Sarah melihat pantulan banyangan Rose dari cermin meja rias. Ia masih berdiri diambang pintu kamar bernuansa pink.

Sarah melihat Rose sedang memoles tipis wajah putihnya dengan bedak. Selesai menghias sedikit wajahnya, Rose tersenyum pada Sarah lewat cermin. Sarah mendekati putrinya.

Malam ini selepas shalat isya Rose sedang bersiap. Ia begitu cantik dengan pakaiannya yang syar'i. Gamis berwarna ungu lavender menutup rapat setiap jengkal auratnya. Sarah kemudian meletakkan kedua tangannya di pundak Rose.

Menatap dalam putrinya, Sarah selalu bersyukur, ia bisa memiliki putri cantik nan shalehah seperti Rose. Ya ... walau terkadang putrinya itu juga menjengkelkan.

Sarah terharu menatap banyangan Rose dalam cermin, tak menyangka. Anaknya ternyata sudah sebesar ini, padahal Sarah masih merasa, baru kemarin ia menggendong bayi mungil yang cantik. Dan sebentar lagi, gadis kecilnya akan pergi darinya untuk membangun rumah tangga-nya sendiri.

"Mamah!" panggil Rose sedikit lantang, membuat Sarah tersentak dan membuyarkan lamunannya. "Mamah jangan ngelamun!"

Rose berbalik menghadap Sarah, "Mamah lagi mikirin apa?" tanya Rose mendongak, kemudian mengambil kedua tangan Sarah dan digenggamnya tangan yang telah membesarkannya ini.

"Mikirin kamu." Rose mengangkat satu alisnya, menatap tak mengerti apa maksud dari ucapan wanita bergamis biru dengan motif bunga. Sarah tersenyum menatap putrinya.

"Anak gadis mamahkan sudah besar, pasti sebentar lagi mau nikah terus ninggalin mamah," wajah Sarah terlihat sendu saat mengucapkannya.

"Mamah ngomong apaan sih? aku kan masih sekolah," Rose yang tidak setuju dengan Sarah menampilkan raut cemberut.

"Tapi kan sayang nggak ada yang tahu kapan jodohmu bakal dateng," sanggah Sarah membuat Rose bungkam.

"Iya tapi kan mah--" sebelum Rose kembali melanjutkan aksi protesnya, Sarah lebih dulu memotong.

"Udah, udah!! kakak udah selesai kan?" Rose mengangguk dengan wajah tertekuk. "Yuk turun! pasti adik sama papahmu udah nunggin di depan,"

Keduanya segera melenggang pergi. Rose memilih berjalan dibelakang Sarah. Ia masih memikirkan perkataan mamahnya soal jodoh dan pernikahan. Saat Sarah membicarakannya Rose merasa tak nyaman dan terasa aneh baginya membicarakan hal yang mungkin baru akan terjadi mungkin paling cepat lima tahun dari sekarang. Oh, ayolah ... menurut Rose itu masih lama. Apalagi Rose masih ingin berkuliah dulu setelah tamat SMA.

Rose menggelengkan kepalanya, berusaha menenangkan diri sendiri dengan cara menyingkirkan pembicaraannya dengan Sarah tadi dari pikirannya. Ia hanya akan menganggap jika tadi yang mamahnya lakukan cuman sebuah emosi, ekspresi dari seorang ibu yang memiliki anak perempuan. Setelahnya Rose berusaha mengembalikan senyumnya.

"KAK, AYO!!" teriak Satya pada Rose yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri, Rose sedari tadi hanya termangu di teras rumah.

Rose kaget, ia baru sadar ternyata kedua orang tuanya telah siap di dalam mobil pajero sport warna putih milik Reza. Sedang Satya masih setia menunggunya di samping pintu mobil belakang yang sengaja dibukanya. Rose mengangguk. Kemudian mendekati Satya dan masuk mobil lewat pintu yang Satya buka.

💍💍💍

Hanya butuh waktu sekitar lima belas menit untuk menuju rumah sahabat Reza yang terletak di salah satu kawasan elit yang ada di Jaksel. Dan kini mobil mereka telah memasuki halaman depan dari rumah mewah bergaya modern setelah satpam meminta izin kepada majikannya.

Lihat selengkapnya